SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, dr Indah Puspitasari, memastikan pelayanan di rumah sakit rujukan utama Kalimantan Timur (Kaltim) itu terus dibenahi, menyusul tingginya lonjakan pasien yang membuat ruang rawat inap kerap penuh.
"Memang kondisinya seperti ini, tidak ada yang ditutup-tutupi. Ketersediaan tempat tidur kita memang selalu penuh," ujar Indah belum lama ini.
Indah mengatakan, lonjakan pasien kerap membuat sejumlah pasien harus menunggu di Instalasi Gawat Darurat (IGD) hingga ada kamar yang kosong. Namun, sistem penempatan kini lebih fleksibel agar pasien tetap mendapatkan perawatan secepatnya.
"Kalau kelas 2 penuh, tapi ada kelas 1 kosong, pasien bisa kami titip dulu di sana. Jadi tidak menunggu terlalu lama,"jelasnya.
BACA JUGA: Jawab Masalah Antrean Pasien RSUD AWS Samarinda, Gedung Pandurata Ditarget Rampung Akhir 2025
BACA JUGA: Langganan Banjir, RSUD AWS Samarinda Mulai Berbenah: Benahi Parit dan Tambah Ruang Terbuka Hijau
Indah menyebut pihaknya kini menampilkan data ketersediaan tempat tidur secara real-time melalui layar digital yang dipasang di sejumlah titik layanan.
Inovasi ini diharapkan meningkatkan transparansi dan memudahkan pasien serta keluarga memantau kondisi rumah sakit.
"Saat ini sudah real time, ada keterangan setiap ruang. Misalnya ruang isolasi, ruang bayi, atau ruang ibu. Layarnya tidak hanya di IGD tapi juga di rawat jalan," ujarnya.
Langkah tersebut, kata dia, menjadi bagian dari komitmen pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik dan terbuka bagi masyarakat.
BACA JUGA: RSUD AWS Samarinda Kaji Penggunaan Hotel Atlet untuk Pasien Luar Daerah
BACA JUGA: RSUD AWS Samarinda Bantah Ada "Permainan Kamar" Rawat Inap
"Titipan dari yang punya rumah sakit, kami harus terus berbenah dan memberikan layanan yang terbaik,"katanya.
RSUD AWS juga tengah menyiapkan peningkatan kapasitas melalui pembangunan Gedung Pandurata. Gedung tersebut akan menambah sekitar 150 tempat tidur baru sehingga total kapasitas rumah sakit menjadi sekitar 700 tempat tidur.
"Sekarang kapasitasnya 549. Dengan Pandurata, nanti sekitar 700. Mudah-mudahan bisa menampung lebih banyak pasien dan mengurangi antrean,"ucap Indah.