Namun, ia mengingatkan bahwa peningkatan kapasitas fisik perlu diimbangi dengan ketersediaan tenaga ahli.
BACA JUGA: Wagub Kaltim Seno Aji Telusuri Laporan Kekurangan Tempat Tidur Pasien di RSUD AWS Samarinda
BACA JUGA: Asal Cocok, Transplantasi Ginjal di RSUD AWS Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan
"Kadang tenaga ahlinya cuma satu atau dua orang, jadi antreannya masih panjang. Itu yang kami khawatirkan,"tambahnya.
Terkait laporan adanya pasien cuci darah (hemodialisa) yang sempat ditolak, Indah menjelaskan hal tersebut bukan karena kebijakan rumah sakit, melainkan masalah administrasi rujukan BPJS yang sudah kadaluwarsa.
"Rujukannya mati. BPJS itu kan ada aturan main, masa berlaku rujukan hanya tiga bulan. Kalau sudah lewat, sistem otomatis menolak,"jelasnya.
dr Indah memastikan pasien bisa kembali menjalani perawatan setelah memperbarui rujukan dari fasilitas kesehatan pertama.