Pemkab Kutim Diminta Pangkas Kegiatan Tak Prioritas di 2026

Jumat 31-10-2025,20:56 WIB
Reporter : Sakiya Yusri
Editor : Tri Romadhani

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur, Sayyid Anjas, meminta pemerintah daerah untuk melakukan langkah efisiensi menyeluruh dalam penyusunan anggaran tahun 2026.

Ia menilai, kemampuan keuangan daerah yang mengalami penurunan signifikan harus direspons dengan perencanaan yang lebih selektif dan terarah pada kegiatan prioritas.

Menurutnya, dari data sementara yang diterima, kondisi fiskal Kutim tahun depan menunjukkan penurunan sekitar 3,9 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski secara angka tampak kecil, dampaknya cukup besar terhadap ruang fiskal pemerintah daerah.

“Kalau dihitung secara keseluruhan, penurunannya hampir separuh dari kondisi normal. Jadi ini harus menjadi perhatian bersama,” jelasnya pada Jumat 31 Oktober 2025.

BACA JUGA:Terima Kunjungan Putri Kebudayaan Cilik Indonesia, Begini Kata Ketua DPRD Kukar...

Sayyid Anjas menegaskan, dalam situasi seperti ini pemerintah perlu merampingkan kegiatan, terutama yang bersifat seremonial atau tidak terlalu mendesak.

Ia mencontohkan pengadaan perlengkapan seperti sepatu atau seragam yang pernah dianggarkan di tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, kegiatan seperti itu bisa ditunda terlebih dahulu.

“Yang penting sekarang, fokuskan pada kegiatan yang bersifat mandatori dan infrastruktur. Kalau hanya kegiatan seremonial atau pengadaan yang belum terlalu mendesak, sebaiknya ditunda dulu,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebijakan efisiensi bukan berarti menghentikan seluruh kegiatan, melainkan menyesuaikan skala prioritas agar pengeluaran daerah tetap terkendali.

Pemerintah daerah perlu memilah kegiatan berdasarkan urgensi dan manfaat langsung bagi masyarakat.

BACA JUGA:Jadi Tulang Punggung Ekonomi, DPRD Kukar Minta Apkasindo Kawal Petani Sawit

Anjas juga menyarankan agar perjalanan dinas yang selama ini menyerap cukup banyak anggaran, dapat dikurangi intensitasnya.

Jika sebelumnya dilakukan tiga sampai empat kali dalam setahun, cukup dilakukan satu atau dua kali saja, dengan fokus pada kegiatan yang benar-benar penting dan berdampak langsung.

Kategori :