Sudah 3 Hari Pencarian, 8 ABK KM Fadil Jaya 12 Masih Hilang di Muara Pantuan

Jumat 31-10-2025,08:03 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Hariadi

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap 8 korban KM Fadil Jaya 12 yang tenggelam di Perairan Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Minggu, 26 Oktober 2025. 

Hingga memasuki hari ketiga pencarian, pada Kamis (30/10/2025), 8 anak buah kapal (ABK) tersebut masih belum ditemukan. Sementara tim terus berupaya memperluas area penyisiran di dua sektor utama seluas total 1.565 mil laut persegi.

Musibah ini terjadi di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di wilayah Muara Pantuan yang dikenal memiliki arus kuat dan gelombang tinggi ketika cuaca buruk melanda. 

Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Balikpapan, kapal motor berwarna hijau itu mengangkut sekitar 60 ton batu bara sebelum dihantam ombak besar sekitar pukul 06.30 Wita. 

BACA JUGA: Jenazah Ke-4 ABK KM Mina Maritim 148 Berhasil Dievakuasi dari Dasar Laut Talisayan

Hantaman kuat dan cuaca ekstrem membuat kapal kehilangan keseimbangan hingga akhirnya tenggelam. Seluruh awak kapal dilaporkan terjatuh ke laut sesaat setelah kejadian.

Kepala Basarnas Balikpapan melalui Dansru Operasi SAR, Aurelius Godja, menyampaikan bahwa operasi pencarian sudah dilakukan sejak pagi dengan melibatkan berbagai unsur gabungan dari laut dan darat. 

2 sektor utama pencarian menjadi fokus utama tim yang berupaya mencari tanda-tanda keberadaan korban maupun puing kapal.

“Tim sudah bergerak sejak pagi untuk melakukan penyisiran di dua sektor sesuai rencana pencarian hari ini,” ujar Aurelius pada Kamis.

BACA JUGA: Dihantam Badai, Kapal Maritim 148 Karam di Laut Talisayan Berau: 6 ABK Belum Ditemukan

Pada Sektor I seluas 797 mil laut persegi, pencarian dilakukan menggunakan Speed Boat Pos TNI AL Anggana dan Speed Boat Polairud Polda Kaltim Resor Kukar. 

Sementara itu, pada Sektor II yang mencakup 765 mil laut persegi, Basarnas menerjunkan Rigid Buoyancy Boat untuk menyisir titik terakhir kapal terpantau atau Last Known Position (LKP).

Aurelius menjelaskan, operasi ini melibatkan unsur Basarnas Balikpapan, Pos TNI AL Anggana, Polairud Polda Kaltim, Potensi SAR Kukar 112, serta dukungan dari kerabat korban dan masyarakat sekitar. 

Ia menegaskan, koordinasi antarlembaga terus diperkuat agar pencarian dapat dilakukan secara maksimal.

BACA JUGA: Terseret Arus Surut, Kapal Pengangkut Batu Bara di Berau Kandas dan Bocor di Buritan

Kategori :