PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Pemenuhan air bersih menjadi salah satu prioritas Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor.
Adapun langkahnya, yakni optimalisasi pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Dia mengatakan, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah kabupaten, desa, maupun pihak swasta.
Bahkan tahun ini akan menggelontorkan belasan miliar. "Anggaran yang disiapkan sekira Rp16 miliar," kata Mudyat, belum lama ini.
BACA JUGA: Pemkab PPU Kolaborasikan SPAM dan Pamsimas demi Air Bersih Merata di PPU
BACA JUGA: SPAM Sepaku-Semoi Suplai Pasokan Air 750 Lps ke Balikpapan Mulai 2028
Nominal itu dinilainya cukup besar. Ia berharap agar benar-benar dapat dimanfaatkan maksimal. Bahkan bila perlu dilakukan sharing pengelolaan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Upaya itu dilakukan agar seluruh masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, dapat memperoleh akses air minum yang aman, merata, dan berkelanjutan.
Pamsimas menjadi solusi tepat untuk daerah pedesaan karena melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Dirinya juga sempat menyebut alternatif pemanfaatan teknologi destilasi air laut untuk daerah pesisir, meski dari sisi ekonomi biaya operasionalnya masih tinggi, yakni di atas Rp15 ribu per kubik.
BACA JUGA: Kemendikdasmen Gelontorkan Rp 4,1 Miliar untuk Revitalisasi Sekolah di PPU
“Kalau dengan destilasi, harga jauh di atas rata-rata. Jadi perlu dikaji lagi kelayakannya,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya menggali potensi sumber air bersih di desa maupun kelurahan sekitar. Hal ini jangan sampai masih terdapat masyarakat yang kesulitan persoalan air bersih.
“Kalau tidak ada di desanya, bisa kita lihat di wilayah terdekat. Prinsipnya, jangan sampai ada masyarakat kita yang kesulitan air bersih,” terangnya.