KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani menekankan pentingnya menjaga kelancaran seluruh rangkaian Festival Erau sekaligus mendorong peningkatan statusnya agar tidak hanya berhenti pada agenda kabupaten.
Penegasan itu disampaikan Ahmad Yani saat menyoroti pelaksanaan rangkaian kegiatan adat yang dimulai dari ritual di Museum Mulawarman hingga puncak pembukaan di Stadion Rondong Demang, yang berlangsung pada Senin 22 September 2025.
“Rangkaian Erau harus berjalan dengan baik, damai, serta melibatkan partisipasi penuh masyarakat dalam berbagai agenda yang telah dipersiapkan,” ungkap Ahmad Yani.
Ia menambahkan, keberadaan UMKM dan pelaku usaha lokal sangat berperan dalam memeriahkan jalannya pesta adat, sekaligus mampu menggerakkan roda perekonomian warga yang ikut terlibat secara langsung.
“Kehadiran UMKM penting, sebab selain memberi warna dalam kegiatan, mereka juga membantu ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Ahmad Yani menilai sudah saatnya Festival Erau ditingkatkan ke level provinsi, mengingat Kesultanan Kutai merupakan salah satu kesultanan bersejarah di Kalimantan Timur yang pantas diangkat lebih luas gaungnya.
“Erau selama ini masih ditopang pendanaan dari Pemkab Kukar. Padahal, Kesultanan Kutai itu adalah bagian penting sejarah Kaltim. Jadi diperlukan sinergi dengan Pemprov agar tata kelola lebih baik,” tegasnya.
Meski Kukar tetap menjadi tuan rumah, lanjut Ahmad Yani, bukan mustahil pesta adat ini bisa diperluas menjadi hajatan budaya se-Kaltim yang mampu merangkul partisipasi masyarakat lintas daerah.
Ia juga melihat peluang besar menjadikan Erau sebagai agenda nasional hingga internasional, terlebih dengan hadirnya tokoh penting seperti Gubernur Kaltim, Wakil Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, hingga menteri dalam pembukaan tahun ini.
“Kalau gaungnya bisa sampai ke tingkat nasional bahkan internasional, tentu manfaatnya lebih besar lagi,” ujar Ahmad Yani penuh optimisme.
DPRD Kukar sendiri, lanjutnya, tetap berkomitmen memberikan dukungan dana melalui APBD setiap tahunnya. Namun dengan dukungan Pemprov Kaltim, skala kegiatan diyakini akan semakin besar, waktu pelaksanaan lebih panjang, serta melibatkan lebih banyak masyarakat.
“Ini pesta budaya milik kita semua, tidak hanya untuk masyarakat Kukar tetapi juga untuk seluruh Kaltim. Saya yakin Sultan Arifin sependapat dengan hal ini, tinggal bagaimana teknis komunikasi antara pihak terkait diatur dengan baik,” pungkas Ahmad Yani. (adv)