Penempatan Guru di Mahulu Belum Merata, Ketua DPRD: Miris! Banyak Tenaga Pendidik yang Hanya Lulusan SMA

Kamis 18-09-2025,18:26 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Didik Eri Sukianto

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pemerataan tenaga pendidik atau guru di wilayah perbatasan Mahulu masih jauh tertinggal, dibandingkan dengan daerah lain di Kaltim.

Bahkan, di wilayah perbatasan Mahulu seperti di Kecamatan Long Apari sebagian besar guru Sekolah Dasar (SD) masih didominasi lulusan SMA, seperti halnya di SD 005 Long Apari. Bahkan hal serupa juga dialami beberapa sekolah lainnya.

Kondisi ini mendapat sorotan dari Ketua DPRD Mahulu, Devung Paran ketika diwawancara NOMORSATUKALTIM, Kamis 18 September 2025.

Politisi Partai Gerindra ini mengaku prihatin karena masih banyak guru di beberapa sekolah yang ada hanya lulusan SMA.

BACA JUGA: Sekolah di Perbatasan Mahulu: Guru dan Fasilitas Kurang, Listrik hingga Foto Presiden Belum Ada

BACA JUGA: Prihatin dengan Kondisi Mahulu, DPR RI Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan

Ia berharap Pemkab Mahulu di bawah pemerintahan yang baru nanti bisa memperhatikan kondisi tersebut, sehingga standar pendidikan guru bisa lebih merata di semua sekolah.

“Tentu hal ini sangat miris ya. Mudah-mudahan pemerintahan yang baru ke depan berkomitmen bersama DPRD Mahulu meningkatkan kualitas pendidikan mulai dari pengajarnya dulu. Ketika pengajarnya profesional, murid-murid pasti terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, salah satu guru SD 005 Long Apari, Damianus Seputen Dani mengatakan, bahwa secara kuantitas, kesediaan guru yang ada di sekolahnya memang sudah tercukupi.

Namun ia menyoroti pendidikan formal para guru yang sebagian besar hanya lulusan SMA. Total secara keseluruhan murid di sekolah tersebut sebanyak 85 orang, dengan jumlah guru sebanyak 18 orang.

BACA JUGA: Mahulu Krisis Tenaga Penyuluh KB, 1 Orang Melayani 30 Desa

BACA JUGA: Satgas Pamtas Akui Sulitnya Hidup di Perbatasan Mahulu, Fasilitas Terbatas dan Semua Serba Mahal

Namun, dari jumlah guru tersebut, sebagian besar hanya lulusan SMA. Sedangkan sisanya sudah menempuh pendidikan S1.

Ia mengakui bahwa, rendahnya pendidikan para pendidik sangat berpengaruh terhadap kualitas peserta didik yang setiap tahun lulus dari sekolah tersebut.

Dengan kondisi tersebut, Ia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan agar betul-betul memperhatikan kualitas para pendidik di wilayah perbatasan,sehingga kualitas SDM yang diharapkan bisa tercapai.

Kategori :