Gali Potensi Desa di PPU, Pemkab Kerahkan Perguruan Tinggi untuk Dampingi SID

Rabu 30-07-2025,10:30 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Hariadi

PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Keterbatasan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU), khususnya dalam mengelola kelembagaan ekonomi desa.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyebut minimnya akses teknologi, pangsa pasar serta potensi sumber daya lokal membuat potensi ekonomi desa belum tergarap maksimal. 

Guna menjawab tantangan itu, Pemkab PPU menghadirkan program Sekolah Inovasi Desa (SID).

Mudyat menyebut, masing-masing desa perlu melahirkan inovasi guna menggerakkan kemandirian ekonomi di era sekarang yang super cepat berkat kecanggihan teknologi. 

BACA JUGA: Lanjutan Pengerjaan Bendung Lawe-Lawe PPU Perlu Anggaran sekira Rp250 Miliar

BACA JUGA: Gunakan Sistem Pinjam Pakai, PPU terima Instalasi Pengolahan Air Kapasitas 50 Liter per detik

Untuk memuluskan program SID, Pemkab PPU menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pendamping.

"Desa bukan lagi pinggiran, melainkan episentrum kemajuan bangsa," kata Mudyat, Selasa 29 Juli 2025.

Ia bilang, setiap desa di Benuo Taka menyimpan banyak potensi yang laik dikembangkan. 

Antara lain Sumber Daya Alam (SDA), kearifan lokal hingga semangat gotong-royong dari masyarakat.

BACA JUGA: 40 Pelajar Terpilih Sebagai Petugas Paskibraka di PPU, Dikarantina Mulai 29 Juli

BACA JUGA: Dishub PPU Tertibkan Izin Trayek Motoris Speedboat Penajam-Balikpapan

"Semua potensi unggul itu harus diolah menjadi nilai tambah konkret melalui inovasi dan tata kelola kelembagaan yang modern," terangnya.

Program SID dikatakannya bukan sekadar pelatihan, tapi pendampingan sistematis untuk mewujudkan "Satu Desa Satu Inovasi" yang terintegrasi dengan Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Ada tiga alasan mengapa SID menjadi program strategis bagi Penajam Paser Utara. Pertama, memperkuat kelembagaan lokal. Kedua, membangun kepemimpinan kolaboratif, dan ketiga, mendorong inovasi berbasis potensi lokal," sebut Mudyat.

Kategori :