Baginya, keterlambatan dalam serapan anggaran tidak bisa terus-menerus dimaklumi sebagai masalah teknis atau prosedural.
BACA JUGA: Jalur Dua Sendawar Dipoles Ulang, Pemkab Kubar Kucurkan Rp17,9 Miliar dari APBD 2025
BACA JUGA: Kutai Barat Masuk 5 Kabupaten Terburuk Kelola Sampah se-Kaltim, Begini Respons DLH
Ia menilai bahwa masalah utama ada pada lemahnya kinerja dan rendahnya keseriusan pejabat pelaksana di lingkup OPD.
“Kalau SDM pejabat di Kubar ini tidak kurang. Tapi kinerjanya ini sangat dan sangat kurang. Kalau gak ada niat untuk membangun daerah ini, ya inilah buktinya,” ucap Ridwai dengan nada tegas.
Oleh karena itu, DPRD Kubar dalam waktu dekat akan mendorong langkah evaluasi menyeluruh terhadap jabatan-jabatan strategis di setiap OPD.
Ridwai meyakini, tidak semua dinas bekerja secara optimal, dan ada sebagian yang justru menjadi penyumbang tetap terhadap membengkaknya Silpa setiap tahun.
BACA JUGA: Soroti Perusda Kaltim yang Bermasalah, Purwadi: Kalau Tekor Terus, Diamputasi Saja
“Kedepan, DPRD akan meminta Bupati segera meninjau jabatan pada setiap OPD. Sebab, ada beberapa OPD yang menjadi penyebab besarnya Silpa di Kabupaten Kubar,” katanya.
Ia menambahkan, persoalan pengelolaan anggaran seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah daerah karena dalam anggaran itu terkandung mandat publik, yang dihasilkan dari perencanaan pembangunan dan harapan masyarakat akan perubahan.
Ridwai pun menilai bahwa pembenahan birokrasi tak bisa ditunda-tunda lagi. Bupati, sebagai kepala daerah, harus turun tangan langsung memastikan kinerja jajarannya diukur dari realisasi program, bukan hanya laporan administrasi.
“Yang dibutuhkan sekarang bukan hanya serapan cepat, tapi juga program yang benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tiga Daerah di Kaltim Sepakati Strategi Pengendalian Inflasi Terpadu
BACA JUGA: Hasil Razia di MiChat, 30 Orang Penyedia Layanan Seksual di Sekitar IKN Dipulangkan
Lebih lanjut, Ridwai mengingatkan agar anggaran daerah tidak hanya menjadi tumpukan angka dalam laporan akhir tahun.