Wedang Dayak, Warisan yang Tumbuh di Ladang Kembali Hadir Menyapa Lidah Masa Kini

Minggu 29-06-2025,07:11 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Tri Romadhani

Konsep itu dikenal sebagai titip tanam, agar petani tidak merasa terbebani merawat sesuatu yang belum pasti mendatangkan penghasilan.

BACA JUGA : Taman Venus Bukit Pelangi, Cocok untuk Sekedar Ngadem atau Rekreasi Keluarga

Proses meracik Wedang Dayak memakan waktu tiga tahun. Nurul menuliskan setiap formula, mencoba berulang-ulang, menakar rasa agar pahit bawang dayak tak menyingkirkan calon penikmatnya.

Di dapur produksinya, bawang dayak direbus bersama jahe, serai, daun teh, dan lemon. Gula singkong menggantikan gula pasir untuk menambah kesan alami. Warna rebusan yang kecokelatan menjadi pertanda percampuran rempah yang matang.

"Ada uji lab juga," ucap Nurul. 

Untuk memastikan ramuan tidak menimbulkan efek berbahaya, ia mengirim sampel ke laboratorium di Bandung. Hasilnya menunjukkan kombinasi bahan tersebut aman dikonsumsi.

Tak hanya itu, Universitas Mulawarman membantu melakukan pengujian antioksidan. Dari sertifikat yang diperoleh, terbukti bawang dayak dalam wedang racikannya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

BACA JUGA : Dari Ruang Siaran ke Alunan Alternatif, Brounce Hadir Warnai Harmoni di Kota Tepian

Ketika produk akhirnya resmi diluncurkan pada 2024, tantangan berikutnya pun datang. Banyak orang masih berprasangka bahwa bawang dayak hanyalah bawang dapur biasa, sehingga aromanya dianggap asing.

"Orang sering bilang, ah pasti rasanya nggak enak, pahit," sebut Nurul pelan.

"Jangankan mau mencoba, mendengar namanya saja sudah enggan," imbuhnya.

Produk Wedang Dayak mulai dipasarkan di toko oleh-oleh Balikpapan, kemudian merambah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

BACA JUGA : Novi Umar Sebut Ekosistem Musik Samarinda Lebih Fresh, dan Inovatif

Di Jakarta, produk ini masuk ke salah satu gerai Kemang, dan kini tengah menyiapkan langkah untuk menembus pasar ekspor.

"Kami usaha sendiri, pakai bendera sendiri tanpa trader," bilangnya.

Selain itu, Nurul menciptakan varian Wedang Candy. Bentuknya menyerupai permen herbal yang bisa langsung dikunyah atau dicampur dalam minuman hangat.

Kategori :