"Pemerintah tidak memperdulikan kondisi kami, dampaknya pada pembeli. Mereka para konsumen tetap itu telah berlangganan dan rata-rata bermukim di kawasan sekitar Jalan Yos Sudarso dan Hidayatullah," papar Farida.
Dia menyayangkan, bahwa selama ini kehadiran mereka dihargai dan ditata oleh pemerintah. Bahkan, diberi taplak khas Kalimantan, yang diakui oleh Kelurahan Karang Mumus sejak tahun 2009.
BACA JUGA: Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan, Surganya Buah Tangan Khas Kaltim
Tetapi kini, semua itu seakan dilupakan. Mereka menilai tidak ada ruang musyawarah, hanya penggusuran paksa yang menyisakan luka.
“Kami hanya bisa berdoa. Semoga Allah memberikan rezeki berlimpah. Kami pasrah. Tapi rasa sakit ini akan kami ingat. Mereka menggusur kami tanpa rasa bersalah. Kami ini rakyat kecil. Kami ini manusia juga," tandasnya.