LOSAIL, NOMORSATUKALTIM – Harapan besar KTM untuk kembali bersinar di MotoGP 2025 pupus seketika.
Podium sensasional yang diraih Maverick Vinales di Sirkuit Lusail, Qatar, Minggu malam (13/4/2025), dibatalkan 2 jam setelah balapan usai.
Vinales dijatuhi penalti waktu 16 detik karena dianggap gagal memenuhi tekanan minimum ban depan selama minimal 60 persen total lap balapan.
Vinales, yang sebelumnya finis di posisi kedua setelah start dari grid keenam dan bahkan sempat melewati Marc Marquez, akhirnya terlempar ke posisi ke-14.
BACA JUGA: Komentar Erick Thohir setelah Timnas U-17 Dibantai Korea Utara 6 Gol Tanpa Balas
Keputusan ini langsung menuai kritik dan kekecewaan dari tim Tech3 KTM yang menyebut kejadian ini meninggalkan “rasa pahit” dalam upaya mereka bangkit di musim ini.
Vinales menjadi pembalap ketiga yang kehilangan podium akibat aturan tekanan ban yang semakin dipertanyakan oleh pembalap maupun tim.
Banyak yang menilai, aturan ini justru membunuh kejutan-kejutan dalam balapan—termasuk potensi cerita manis seperti yang sempat ditorehkan Vinales.
Pedro Acosta, pembalap pabrikan KTM yang finis ke-8 di Qatar, menjadi salah satu yang paling vokal mengkritik aturan tersebut.
BACA JUGA: Apakah Magis Stadion Segiri Mulai Memudar?
Ia menyebut bahwa penalti terhadap Vinales tidak mencerminkan realitas balapan yang penuh variabel.
“Saya tidak berpikir adil kalau posisi podium seperti milik Maverick akhirnya terlihat seperti anak itu curang,” ujar Acosta, dikutip Crash.
“Saya pernah berada di belakang pembalap lain dan mengalami hal yang sama. Dan Maverick, mungkin dia kena lebih parah karena dia juga melaju sendirian,” tuturnya.
Acosta juga membandingkan kasus ini dengan strategi Marc Marquez di Thailand, di mana sang juara harus sengaja menurunkan posisinya demi menjaga tekanan ban tetap sesuai regulasi sebelum kembali memimpin.
BACA JUGA: Hasil MotoGP Qatar 2025: Marquez Juara, Podium Vinales Dianulir