Pada tahun 2024, capaian pembangunan di Mahulu semakin terlihat dengan delapan kampung telah masuk kategori mandiri, 16 kampung berstatus maju, dan 26 kampung lainnya berkembang.
BACA JUGA: Puluhan Ekor Sapi di Paser Terpapar Virus LSD, 4.800 Dosis Vaksin Disiapkan
BACA JUGA: Banjir di Kota Bangun Belum Surut, Kapolsek Sebut Rumah Penduduk Masih Aman
"Ini bukti nyata komitmen kami membangun Mahulu sebenar-benarnya," ujarnya.
Ia menambahkan, tambahan ADK senilai Rp40,4 miliar juga telah dikucurkan pada tahun 2024 untuk memenuhi ketentuan mandatory spending, yaitu alokasi minimal 10 persen dari perimbangan APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK).
Bonifasius menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan kampung di Mahulu juga didukung oleh pengelolaan anggaran yang tepat sasaran.
"Kami memastikan anggaran digunakan untuk program yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti infrastruktur dasar, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan kelembagaan kampung," tuturnya.
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan dan Dokter Non ASN Dirumahkan, Pelayanan di RSUD Talisayan Tersendat
BACA JUGA: Berebut 102 Kuota, Pelamar PPPK Tahap 2 PPU Capai 793 Orang
Ia optimistis bahwa Mahulu dapat menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan anggaran desa di Kalimantan Timur.
"Dengan konsistensi seperti ini, saya yakin Mahulu akan terus maju dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kaltim," pungkasnya.