“Saat seniman-seniman kita berangkat ke festival besar seperti JAFF atau pameran internasional, support itu minim. Padahal, kita sudah membuktikan potensi besar yang dimiliki,” tegas Endry.
BACA JUGA: Pulau Derawan Masih Menjadi Destinasi Liburan Favorit di Kalimantan Timur
BACA JUGA: Jumlah Penumpang di Bandara Kalimarau pada Libur Nataru Naik hingga 27 Persen
SERAUNG berhasil menyatukan berbagai bentuk seni dalam satu ruang, menciptakan atmosfer kreatif yang memikat para pengunjung.
Pameran seni rupa memamerkan lukisan dan instalasi yang penuh makna. Sementara seni kriya dan komik menampilkan kreativitas berbasis kerajinan dan narasi visual.
Dalam dunia seni pertunjukan, pengunjung disuguhi tarian yang energik, teater yang menggugah emosi, dan pembacaan puisi yang penuh renungan.
Suasana semakin hidup dengan alunan musik dari berbagai genre, menyatukan seni tradisional dan modern dalam harmoni yang unik.
BACA JUGA: Jelang Malam Pergantian Tahun 2025 Puluhan Pengguna Knalpot Brong di Balikpapan Terjaring Razia
BACA JUGA: Kasus Narkotika di Kukar Sepanjang 2024 Meningkat, Pelaku Dominan Laki-Laki
Tak hanya itu, sesi rembug budaya menjadi inti dari refleksi bersama para pegiat seni.
Perwakilan dari berbagai bidang seperti sastra, tari, teater, seni rupa, film, dan media art berbagi cerita dan pemikiran, menciptakan dialog produktif untuk masa depan seni di Kalimantan Timur.
Pendekatan ini menjadikan SERAUNG tidak hanya sebagai perayaan seni, tetapi juga ruang dialog dan kolaborasi lintas bidang, lintas usia, serta lintas daerah.
Endry menceritakan jika kegiatan ini juga mendapatkan tanggapan hangat dari Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Kaltimtara yang turut hadir dalam kegiatan.
BACA JUGA: Polsek Samarinda Ulu Amankan Komplotan Jambret di Kawasan Wijaya Kusuma
BACA JUGA: Di Bawah Pengaruh Miras dan Sabu-Sabu, Pria Asal Loa Janan Mengamuk Bawa Tombak
Ia bercerita bahwa kepala BPK terkejut sekaligus kagum melihat karya-karya luar biasa dari para seniman muda Kaltim.