Sabani menilai hasil tersebut mencerminkan adanya perbedaan mendasar antara pasangan calon yang mengandalkan politik uang dan yang tidak.
BACA JUGA:Calon Wali Kota Balikpapan, Sabani Berikan Hak Suara di TPS 011 Gunung Samarinda Baru
"Hasil hitung cepat itu, menurut saya, menunjukkan mana paslon yang bermain bersih tanpa uang dan mana yang menghambur-hamburkan uang untuk menarik simpati pemilih," kata Sabani di kediamannya, pada Jumat (29/11/2024).
Ia menekankan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam pemilu, seraya menyebut bahwa hasil pemilihan mungkin akan berbeda jika politik uang tidak dilibatkan.
Sabani juga mengajak masyarakat untuk merenungkan fenomena ini. "Masyarakat bisa menilai sendiri, mana yang tidak tergoda oleh uang dan mana yang memilih karena pengaruh uang," tambahnya.
Mengenai angka hasil hitung cepat, Sabani mengaku belum menerima data final karena perbedaan laporan.
BACA JUGA:Disnaker Balikpapan Sebut Penetapan UMK Tunggu Arahan Pusat
"Saya belum tahu angka pastinya. Ada yang mencatat 26 persen, ada yang menyebut 27 persen, bahkan ada yang menyebut 32 persen. Jadi, kita tunggu saja data resminya," ungkapnya.
Ia juga menyoroti tingginya angka golput dalam Pilkada kali ini, yang menurutnya menjadi refleksi dari kondisi sosial politik di Balikpapan. Namun, ia menegaskan tetap tenang dan tidak merasa terbebani dengan hasil sementara tersebut.
"Saya pribadi santai saja. Saya hanya fokus memikirkan masalah masyarakat, seperti keluhan mereka tentang air bersih, antrean panjang, dan berbagai isu lainnya," tegas Sabani.
Proses hitung cepat ini telah selesai dengan 100 persen suara masuk berdasarkan sumber pada Kamis, 28 November 2024.