JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi pergerakan masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan mencapai angka 110,67 juta orang.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Natal-Tahun Baru 2024/2025 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, akhir perkan ini.
Menhub menyebut, angka 110,67 juta orang didapat dalam survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa liburan akhir tahun.
"Potensi pergerakan masyarakat saat Natal-Tahun Baru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang," ujar Menhub, dilansir Antara, Sabtu (23/11/2024).
BACA JUGA: Jam Operasional Kafe di Grogot Dibatasi pada H-1 Hari Pencoblosan
BACA JUGA: Kursi Pimpinan Resmi Berganti, KPK Diharapkan Menjadi Lebih Agresif Memberantas Korupsi
Menhub menjelaskan bahwa sebagian besar pergerakan diprediksi akan terjadi di Pulau Jawa, termasuk wilayah aglomerasi.
"Kami sudah melakukan survei. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi," tambahnya.
Puncak arus pergi pertama diprediksi akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sedangkan puncak arus pergi kedua diperkirakan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024.
Adapun puncak arus balik diprediksi akan berlangsung pada Rabu dan Kamis, 1 hingga 2 Januari 2025.
BACA JUGA: Gedung Lama Dispora Kaltim Disiapkan Jadi Pusat Pelatihan dan Asrama, Ada Resepsionis Siap 24 Jam
BACA JUGA: Dorong Peran Karang Taruna melalui Bantuan dan Program Pengembangan
Dalam rapat yang sama, Menko PMK Pratikno menekankan pentingnya kesiapan pemerintah untuk memastikan pergerakan masyarakat selama periode libur akhir tahun berlangsung aman dan nyaman.
Menurutnya, terdapat beberapa tantangan utama yang harus diantisipasi, salah satunya adalah cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama musim hujan.
"Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi," jelas Menko PMK Pratikno.