BEIJING, NOMORSATUKALTIM – Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China pada 8-10 November 2024 menghasilkan sejumlah kesepakatan di berbagai sektor, terutama investasi dan kerja sama bilateral.
Dalam lawatan 3 hari tersebut, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) China Zhao Leji.
Selain itu, Prabowo juga menghadiri forum bisnis Indonesia-China yang mempertemukan pengusaha dari kedua negara.
Salah satu hasil dari kunjungan ini adalah kesepakatan investasi senilai 10,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp 157,64 triliun oleh perusahaan-perusahaan China ke Indonesia.
BACA JUGA: Gibran Buka Layanan Pengaduan 'Lapor mas Wapres', Catat Nomor WhatsApp-nya!
BACA JUGA: Sebanyak 6.489 Pelamar CPNS di Lingkup Pemprov Kaltim Berhasil Lolos Verifikasi
Investasi ini akan menyasar sektor-sektor prioritas, termasuk ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi komoditas utama, dan pengembangan teknologi.
Selain investasi besar ini, kunjungan Prabowo juga menghasilkan tujuh kesepakatan bilateral yang ditandatangani di Balai Besar Rakyat, Beijing.
Penandatanganan kesepakatan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping.
Kerja sama meliputi berbagai bidang, mulai dari perikanan berkelanjutan hingga pengembangan ekonomi biru.
BACA JUGA: Legenda Tinju Mike Tyson Kembali ke Ring Pekan ini, Lawan Petinju 27 Tahun
BACA JUGA: Kolam Renang Gor Segiri Samarinda Nasibmu Kini
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kolaborasi dengan China, bukan konfrontasi, dalam Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing, Minggu (10/11/2024).
Prabowo mengatakan, Indonesia ingin turut serta dalam kebangkitan China. Bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi, tetapi juga sebagai kekuatan peradaban.
“Kita perlu menunjukkan bahwa di era modern ini, kolaborasi, bukan konfrontasi, adalah jalan terbaik menuju perdamaian dan kesejahteraan,” kata Presiden Prabowo, dikutip dari AP.