"Adanya mahar pencalonan yang hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki sumber daya finansial memadai. Inilah yang memberikan ruang konsolidasi bagi dinasti politik untuk leluasa bergerak."
Kemudian rendahnya kesadaran politik masyarakat untuk mengkritisi hal ini. Akibatnya tidak ada kontrol sosial terhadap dominasi klan politik tertentu.
"Logika sederhananya, dinasti politik akan terus menguat seiring dengan lemahnya kontrol
publik," singgungnya.
Dalam perjalananya, politik dinasti di Kaltim seringkali berakhir dengan nasib yang tidak baik yakni korupsi.