Nelly (38), seorang ibu rumah tangga di Sungai Kunjang, menyatakan kecemasannya atas cemilan yang biasa dikonsumsi anaknya di sekolah.
BPOM perintahkan penarikan produk snak asal China, Latiao karena terbukti terdapat kontaminasi bakteri berbahaya.-(Foto/ Istimewa)-
BACA JUGA: Pengembangan Sektor Pariwisata di Mahulu Butuh Peran Pusat-Provinsi
BACA JUGA: Sebagai Walidata OPD PPU, Diskominfo Sebut Keterisian Data Belum 70 Persen
“Pastinya khawatir karena kabar ada cemilan anak ada kandungan bakterinya. Kalau sudah di sekolah, kita tidak bisa kontrol anak maunya jajan apa saja,” ungkapnya.
Bahkan, Nelly menyebut, anaknya yang berusia 10 tahun itu sempat menggemari latiao beberapa waktu lalu dan membelinya dalam jumlah banyak.
Untungnya selama mengkonsumsi cemilan latiao itu, anaknya tidak mengalami gejala seperti mual, sakit perut seperti yang diberitakan.
Untuk diketahui, cemilan Latiao merupakan produk pangan olahan dengan bahan dasar tepung. Cemilan ini memiliki tekstur kenyal disertai rasa pedas gurih.
BACA JUGA: Pria di Balikpapan Tewas Usai Melompat dari Ketinggian 12 Meter, Sempat Pamit Buang Sampah
BACA JUGA: Pria 44 Tahun di Loa Kulu Tega Melakukan Pelecehan Kepada Anak 9 Tahun
Kini, Nelly mengatakan, akan lebih selektif mengontrol makanan yang akan dikonsumsi anaknya, terutama saat di sekolah.
"Ke depannya kita mau bawa bekal aja yang lebih sehat, buatan sendiri. Cemilan mungkin bisa masak sendiri, jadi aman tidak kepikiran lagi," kata dia.
Nelly berharap dengan kejadian ini agar anak-anak tidak akan lagi jajan sembarangan, apalagi makanan yang bukan asli buatan Indonesia.
"Semoga pemerintah lebih ketat lagi pengawasannya. Banyak cemilan dari luar yang kita tidak tahu terbuat dari apa, walau rasanya enak tapi bisa masuk Indonesia. Anak-anak pasti tertarik makanan yang berwarna (red,mencolok)," tutupnya.