Teknik ini cocok untuk menangkap ikan yang berada di bawah permukaan air atau di perairan yang bergerak.
Jenis ikan target pada teknik drifting di antaranya barakuda, tuna, giant trevally, ikan lemadang dan lain-lain.
Umpan tiruan jenis minnow ini biasanya digunakan dalam teknik casting.-(Foto/Istimewa)-
BACA JUGA: 7 Alasan Mengapa TV 100 Inch Begitu Memukau Anda di Rumah
3. Bottom Fishing
Teknik bottom fishing cocok untuk pemula yang memancing di perairan yang lebih dalam, seperti laut atau danau besar.
Dalam teknik ini, umpan dilemparkan hingga mencapai dasar perairan, tempat banyak ikan besar seperti kerapu, kakap, atau ikan dasar lainnya berkumpul.
Menggunakan pemberat yang cukup berat adalah kunci dalam teknik ini agar umpan bisa sampai ke dasar.
Umpan yang digunakan biasanya potongan ikan kecil, udang atau umpan buatan yang berat agar bisa mencapai dasar.
Jenis ikan target yang cocok dengan teknik ini di antaranya kerapu, kakap merah, pari dan ikan perairan dalam lainnya.
BACA JUGA: Profil Bobby Kertanegara, Berawal dari Jalanan, Kini Jadi Kucing Istana
4. Fly Fishing
Fly fishing adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memancing ikan air tawar seperti trout atau salmon.
Teknik ini memerlukan keahlian khusus dalam melemparkan umpan yang sangat ringan, sering kali berupa tiruan serangga atau hewan air kecil.
Fly fishing menggunakan joran dan tali pancing yang berbeda dari memancing pada umumnya.
Pemancing harus menguasai teknik lemparan yang halus agar umpan bisa mendarat di air secara alami, sehingga menyerupai gerakan serangga yang akan dimakan ikan.
Teknik ini cocok untuk perairan tawar seperti sungai atau danau dengan ikan yang aktif di permukaan.
Ikan target pada teknik ini di antaranya trout, salmon, lele, patin, bandeng dan ikan lain yang aktif di permukaan.