Menurutnya, Balikpapan memiliki potensi besar karena posisinya yang strategis di jalur perdagangan internasional.
BACA JUGA: Ormas di Balikpapan Kritik Kabinet Merah Putih, Tak Sertakan Putra-Putri Kaltim
BACA JUGA: 3 Korban Perahu Karam di Sungai Mahakam Berhasil Ditemukan, 1 Orang Masih Dicari
"Balikpapan bukan hanya menjadi role model perdagangan kota dan bangsa Indonesia, tetapi juga jalur perdagangan dunia yang akan menopang perekonomian Indonesia Maju 2045 nanti," jelas Rahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Rahmad juga menyinggung antrean BBM dan kelangkaan elpiji bersubsidi.
Ia menekankan bahwa persoalan distribusi BBM dan elpiji adalah wewenang Pertamina.
Namun, kata Rahmad, Pemkot Balikpapan telah berperan aktif dalam mengatasi antrean panjang BBM di Kota Minyak.
BACA JUGA: Prabowo Ingin Buat Kampung Haji dan Umroh Khusus Indonesia di Tanah Suci
BACA JUGA: Firasat Bocah Tewas Ditabrak Terduga Pelaku Curanmor di Balikpapan: Sebut Kuburan sebagai Rumah
"Dulu mobil antre di dalam kota, tetapi sekarang mereka sudah tidak antre lagi. Pemerintah hadir untuk berkomunikasi," katanya.
Ia juga menegaskan upayanya dalam mengadakan operasi pasar selama masa kepemimpinannya untuk mengatasi kelangkaan BBM dan LPG.
"Waktu saya menjabat, kita mengadakan operasi pasar di setiap kelurahan, warganya kan dapat, tiap RT mendapatkannya. Dan itulah yang kita lakukan supaya Balikpapan tenang dan warganya bahagia," tambahnya.
Paslon nomor urut 01 ini juga menyatakan keinginannya untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota terbaik, baik dengan atau tanpa adanya IKN.
BACA JUGA: 3 Korban Perahu Karam di Sungai Mahakam Berhasil Ditemukan, 1 Orang Masih Dicari
BACA JUGA: PTTUN Banjarmasin Tolak Gugatan Sengketa Pilkada Kukar yang Diajukan Paslon 03
"Kita akan melanjutkan bagaimana Balikpapan menjadi kota terbaik. Ada atau tidak adanya IKN, Balikpapan tetap berlomba untuk menjadi kota terbaik di Indonesia," katanya.