Akibat Perahu Karam, Satu Keluarga Tenggelam di Sungai Mahakam

Sabtu 19-10-2024,20:16 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Baharunsyah

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Satu anggota keluarga yang terdiri dari suami istri dan dua orang anak tenggelam, akibat perahu karam di Riam Batu Mili, Kampung Noha Silat, Kecamatan Long Apari, Mahakam Ulu, Sabtu (19/10/2024). 

Adapun identitas empat korban tersebut yakni Kasi, Diking, Busang dan Jalin. 

Dari empat korban tersebut, satu diantaranya yakni Jalin dilaporkan telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara tiga korban lainnya saat ini masih proses pencarian. 

Insiden tersebut disampaikan dalam keterangan tertulis yang tersebar di media sosial  WhatsApp, menyusul foto proses evakuasi korban. 

“Selamat sore Komandan Mohon ijin melaporkan telah terjadi kecelakaan air di riam batu Mili kampung Noha silat kec long Apari pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2024 sekira pukul 14.30 wita,” demikian tulis pesan yang beredar mengabarkan peristiwa tersebut. 

BACA JUGA:Lagi, Banjir Melanda Mahulu, Rumah Hingga Sekolah dan Tempat Ibadah Ikut Terendam

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh tiga saksi yakni Hendrikus Kuheq,Tekwan dan Lusiana Hutik. 

Camat Long Apari, Petrus Ngo membenarkan adanya musibah tersebut. Ia membenarkan telah menerima laporan dari tim reaksi cepat penanggulangan bencana Kabupaten Mahulu. 

“Iya betul, ada dapat informasi tadi. Bahwa satu buah perahu karam di Riam Batu Mili, di hilirnya Kampung Noha Silat. Ada empat orang korban. Dua orang sudah ditemukan meninggal dunia, masih anak-anak perkiraan umur 4 tahun,” kata Petrus Ngo saat dikonfirmasi NOMORSATUKALTIM. 

BACA JUGA:Koperasi CU Daya Lestari TP Kirap Ngayan Laksanakan Pra RAT 2024

Air Sungai Mahakam memang cukup deras saat empat korban itu melintas, apalagi kondisi banjir, sebab pada malam harinya wilayah tersebut diguyur hujan deras, hingga menyebabkan gelombang air di riam tersebut semakin deras. 

Petrus menduga, perahu yang ditumpangi empat korban itu mati saat melintas di riam tersebut, atau ada insiden lainnya seperti kipas perahu yang lepas dan lainnya. 

Apalagi, kata Petrus, di kawasan tersebut terdapat beberapa riam yang saling berhubungan saat kondisi Sungai Mahakam sedang banjir. 

BACA JUGA:KPU Kaltim Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

“Informasinya, mereka berangkat dari Kampung Noha Silat mau berangkat ke hilir. Mungkin mau ke kampung istrinya di Noha Boan, karena tadi mayat anak yang ditemukan tadi itu dibawa ke Noha Boan,” ungkap Petrus. 

Untuk diketahui, kawasan Sungai Mahakam di wilayah Hulu memang terdapat banyak riam yang sangat menantang, terutama saat kondisi Sungai Mahakam banjir. 

Kondisi tersebut tentu saja membuat warga setempat harus ekstra hati-hati saat hendak bepergian.

Kategori :