Kekhawatiran terhadap kesewenang-wenangan aparat hukum juga meningkat dari 32 persen pada tahun 2014, naik signifikan menjadi 51 persen pada tahun ini.
BACA JUGA: Ayo Siapkan Rencana Liburan! Pemerintah Sudah Tetapkan 27 Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025
BACA JUGA: Hasil Survei Global Insight Analytics, Masyarakat yang Dukung Isran-Hadi 65,1 Persen
Lebih jauh, otokratisasi ini lebih dirasakan oleh kelompok masyarakat berpendidikan tinggi.
Sebanyak 51 persen dari responden yang berpendidikan perguruan tinggi, mengaku selalu merasa takut berbicara soal politik. Sedangkan dari lulusan SD sebanyak 43 responden.
Kondisi ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintahan untuk mengevaluasi kebijakan dan pendekatan terhadap demokrasi.
Hasil survei SMRC ini menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel 994 responden.
SMRC memotret adanya tren takut bicara soal politik di kalangan masyarakat, selama kepemimpinan Jokowi.-(Tangkapan layar/ Youtube SMRC TV)-
BACA JUGA: Kapolres Mahulu: Penyelidikan Kasus Kematian Karyawan PT BBS Masih Berjalan
BACA JUGA: Catatan Rizal Effendi: Ada Bukit Tengkorak di IKN
Margin of error sebesar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara terlatih pada periode 4-11 Oktober 2024.
Penurunan kondisi demokrasi ini menjadi isu penting yang perlu diperhatikan, mengingat Indonesia sebelumnya hampir mencapai konsolidasi demokrasi sebelum memasuki era otokratisasi di bawah kepemimpinan Jokowi.