BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa, anak-anak yang secara rutin menatap layar gadget, berpotensi mengalami risiko depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Francisco (UCSF) yang menggunakan sampel penelitian anak-anak usia 9-10 tahun.
Peneliti mengikuti perkembangan 9.538 partisipan selama 2 tahun untuk memahami dampak penggunaan layar pada kesehatan mental anak-anak.
Penelitian ini menganalisis hubungan antara waktu penggunaan gadget yang dilaporkan sendiri oleh partisipan dan gejala kesehatan mental yang dilaporkan oleh orang tua mereka.
BACA JUGA: Hobi Mancing untuk Pemula (Bagian 1): Ragam Jenis Rel Pancing dan Kegunaannya
BACA JUGA: Hobi Mancing untuk Pemula (Bagian 2): Ragam Jenis Joran Pancing dan Penggunaannya
Para peneliti menggunakan model campuran (mixed-effects models) untuk mengevaluasi data yang dikumpulkan.
Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan waktu menatap layar berhubungan dengan peningkatan gejala depresi, gangguan perilaku, hingga gejala somatik pada anak-anak.
"Setiap tambahan satu jam waktu penggunaan gadget berkorelasi dengan peningkatan 10% gejala depresi, 7% gejala gangguan perilaku, dan 6% gejala somatik," kata Dr. Jason Nagata, penulis utama studi ini, dikutip dari Medical Daily, Senin (14/10/2024).
Lebih lanjut, penelitian juga mengungkap bahwa aktivitas tertentu seperti video chat, mengirim pesan teks, menonton video, dan bermain video game memiliki hubungan yang lebih kuat dengan munculnya gejala depresi dibandingkan aktivitas layar lainnya.
BACA JUGA: Mentimun Bisa Redakan Gejala Asam Urat, Simak Manfaat Lainnya
BACA JUGA: Mengapa Wajah Anak-anak Down Syndrome Selalu Mirip di Seluruh Dunia?
Pengaruh Layar Terhadap Aktivitas Fisik dan Sosial
Dr. Nagata menjelaskan bahwa waktu yang dihabiskan di depan layar sering kali menggantikan aktivitas yang lebih sehat, seperti olahraga, tidur, atau interaksi sosial secara langsung.
"Penggunaan layar dapat mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk aktivitas yang dapat menurunkan depresi dan kecemasan," ujarnya.
Studi ini juga menemukan bahwa dampak waktu layar berbeda-beda berdasarkan kelompok ras.