NOMORSATUKALTIM - Mikroplastik kini menjadi masalah yang semakin meluas, ditemukan di hampir semua aspek kehidupan.
Partikel plastik berukuran sangat kecil ini tidak hanya terakumulasi di lautan dan atmosfer, tetapi juga terdeteksi dalam makanan yang kita konsumsi serta berbagai jaringan tubuh manusia.
Belakangan ini, perhatian publik juga tertuju pada keberadaan mikroplastik dalam produk kosmetik.
Menurut laporan dari Newsweek, produk seperti scrub wajah dan pembersih wajah telah menarik perhatian karena penggunaan butiran mikro dan plastik kecil lainnya yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA : Jelang Pilkada 2024, Pj Bupati PPU Ajak Masyarakat Ciptakan Suasana Kondusif
Mikroplastik sering ditemukan dalam produk kosmetik yang tidak memerlukan bilas, seperti pelembap, tabir surya, pembersih makeup, dan lipstik.
Anna Kukkola, seorang peneliti geografi, bumi, dan ilmu lingkungan di Universitas Birmingham, menjelaskan bahwa mikroplastik sengaja ditambahkan ke dalam beberapa produk untuk mencapai efek tertentu, tergantung pada formulasi yang digunakan.
"Namun, jumlah dan karakteristik mikroplastik dalam produk kosmetik dan perawatan tubuh di luar produk bilas seperti lulur wajah dan pasta gigi sebagian besar tidak diketahui," paparnya.
BACA JUGA : Menhub akan Lakukan Uji Coba Pendaratan dengan Pesawat yang Lebih Besar di Bandara IKN
Dalam makalah terbaru yang dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials, Kukkola dan rekan-rekannya melakukan tinjauan mendalam mengenai pengetahuan yang ada tentang mikroplastik dalam produk kosmetik yang tidak dibilas dan potensi dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Kukkola menekankan bahwa meskipun tidak semua produk kosmetik mengandung mikroplastik, penting untuk tidak membuat generalisasi.
Dia menegaskan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan di bidang ini untuk memahami sejauh mana penggunaan mikroplastik serta dampak potensialnya terhadap kesehatan.
BACA JUGA : Konsolidasi DPC Partai Gerindra Menangkan Rudy-Seno serta Andi Harun di Pilgub dan Pilwali 2024
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap mikroplastik dapat mengganggu pelepasan hormon alami, yang berpotensi memengaruhi sistem reproduksi dan kesuburan.
Selain itu, bahaya mikroplastik lainnya bagi kesehatan meliputi kemungkinan memicu pertumbuhan tumor, menekan sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan berbagai jenis kanker.