Kukkola menyatakan bahwa penelitian tentang dampak mikroplastik pada kesehatan manusia masih berada dalam tahap awal, sehingga sulit untuk membuat pernyataan yang definitif mengenai risiko yang ada.
BACA JUGA : Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus, Polisi Amankan Sabu 7,2 Gram
Dari perspektif kesehatan, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada produk-produk ini setelah diterapkan di kulit masih sangat terbatas.
Ada beberapa jalur yang mungkin dilalui bahan-bahan ini untuk diserap oleh tubuh, tergantung pada cara produk tersebut digunakan.
Hal ini sangat relevan untuk kosmetik yang tidak perlu dibilas, di mana satu individu mungkin menggunakan berbagai produk berbeda yang dioleskan pada waktu yang berbeda sepanjang hari.
Sebagai contoh, pelembab bibir dapat tertelan, sementara partikel plastik berukuran sangat kecil dapat menembus kulit melalui folikel rambut atau saluran keringat, memasuki tubuh kita.
BACA JUGA : Gagal Panen Akibat Banjir, Pemkab Berau Akan Salurkan Bantuan Khusus Petani
Kukkola menggarisbawahi bahwa meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya risiko, kesimpulan yang lebih jelas dan menyeluruh masih memerlukan studi lebih lanjut.
Dengan demikian, tim peneliti menyimpulkan bahwa penting untuk melakukan lebih banyak penelitian mengenai dampak kesehatan dari mikroplastik dalam produk kosmetik yang tidak perlu dibilas.
Selain itu, diperlukan juga regulasi dan pemantauan yang lebih komprehensif untuk mengurangi potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari kita.