Hasil Uji Lab Ungkap Kontaminasi Salmonella jadi Penyebab Keracunan Massal di Sebulu

Minggu 06-10-2024,15:10 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Tri Romadhani

Sementara itu, pihak kepolisian telah mendapatkan hasil uji lab tersebut.

BACA JUGA : 2 Korban Keracunan Massal di Sebulu Meninggal Dunia

Menurut Kapolres Kukar, AKBP Heri Rusyaman melalui Kapolsek Sebulu, AKP Heru Erkahadi, membenarkan bahwa pihak kepolisian telah menerima hasil uji laboratorium dan akan menggunakannya sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut.

"Dari hasil lab tersebut, kami akan melakukan penyelidikan mendalam untuk menemukan asal mula kontaminasi dan langkah pencegahan ke depan," ujar Heru Erkahadi.

Heru juga mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk mengetahui sumber pasti bakteri salmonella dan memastikan tindakan pencegahan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.

Penyelidikan ini mencakup penelusuran asal telur, proses pengolahan makanan, hingga sanitasi di lokasi pengolahan.

BACA JUGA : Puskesmas Sebulu Tolak Bantuan Air Minum, Alif Turiadi Soroti Penanganan Korban Keracunan

Dengan hasil uji laboratorium yang sudah keluar, Heru berharap agar penyelidikan lebih lanjut bisa mengungkap asal kontaminasi dan menuntun pada tindakan pencegahan yang lebih ketat agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Sebanyak dua warga yang menjadi korban keracunan massal di Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia. 

Korban meninggal yakni, Hermanto (51) warga Desa Sebulu Modern RT 11 dan Hj. Ramlah (55) warga Desa Sebulu Ulu RT 009. Keduanya dinyatakan meninggal dunia, pada Selasa, 18 September 2024.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sebulu AKP Heru Erkahadi, melalui Kanit Reskrim IPDA I Putu Rinda Diantana membenarkan meninggalnya dua warga tersebut.

BACA JUGA : Korban Keracunan Massal di Sebulu Alami Kejang Hingga Dehidrasi

“Benar mas, kemarin keduanya meninggal dunia. Atas Nama Hermanto meninggal di pagi hari pukul 09.35 Wita. Dan atas nama Hj. Ramlah meninggal saat malam hari pukul 22.15 Wita,” jelas Putu kepada Nomorsatukaltim, Rabu (18/4/2024) pagi.

Untuk saat ini, jumlah warga yang menjadi korban keracunan makanan saat acara keagamaan di Sebulu tercatat sebanyak 255 orang. 

Gejala yang dialami para korban yakni mual, muntah, sampai diare dan dehidrasi.

Bahkan dari 255 orang tersebut, 14 orang masih menjalani observasi dan mendapat perawatan medis di Puskesmas Sebulu 1.

Kategori :