Ia mengaku mengalami berbagai bentuk kekerasan, mulai dari pemukulan hingga ancaman pembunuhan.
BACA JUGA: Pengedar Sabu Dibekuk di Balikpapan Timur, 3 Paket Narkoba Disita
BACA JUGA: Cegah Penyerangan Kembali Terulang, Polsek Tenggarong Gelar Patroli di Sejumlah Bank
Hingga akhirnya NA memberanikan diri melapor kepada Propam Polda Kaltim dengan harapan oknum polisi tersebut mendapatkan hukuman setimpal.
NA mengungkapkan bahwa ia telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian serta menyerahkan bukti-bukti yang mendukung laporannya, pada Senin (30/9/2024) lalu.
"Cuma untuk kabar proses dan lain-lain itu nanti dikabarkan kembali," ungkapnya kepada NOMORSATUKALTIM melalui panggilan seluler.
NA mengungkapkan secara rinci kekerasan yang dialaminya. Salah satu bentuk penganiayaan yang paling menonjol adalah pemukulan berulang kali.
BACA JUGA: Pemkab Berau Kembali Kucurkan Rp 2 Miliar Untuk Beasiswa Berau Cerdas
BACA JUGA: Polres Kukar Lakukan Rotasi Jabatan Kapolsek Sanga-Sanga dan Tabang
"Kepala saya tuh sering dipukul. Terus, kepala saya juga dipukul sampai memar. Ada pengancaman pembunuhan juga," jelasnya.
Tak hanya itu, NA juga mengaku pernah dikunci di dalam rumah dalam kondisi kosong. Dalam situasi tersebut, terduga pelaku mengancam dengan memegang pisau.
"Pas dikunci (dari luar), dia pegang pisau sambil mengancam," tambahnya.
Pemukulan tersebut dilakukan dengan tangan kosong, menurut NA, saat terduga pelaku emosi karena ia meminta putus dari hubungan mereka.
BACA JUGA: Berikut Daftar Anggota DPR dan DPD RI Dapil Kaltim yang Dilantik di Senayan Hari Ini
BACA JUGA: Harga BBM Pertamina di Kaltim Turun per 1 Oktober 2024
"Permasalahannya tuh (dipicu) di hal kayak gitu aja, masalah kecil," kata NA.