Kemudian, proses audit juga akan membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena diperlukan data yang akurat dari aparat kampung terkait.
“Kalau target secepat mungkin. Tapi kadang-kadang dalam proses audit itu pengumpulan datanya yang lama. Misalnya pas kita ke kampung orangnya nggak ada, pergi ke ladang. Itu yang kadang-kadang buat kita lama,” ungkapnya.
Budi mengungkapkan, dari hasil audit di semua kampung selama ini memang banyak juga menemukan permasalahan, terutama kurangnya volume pembangunan.
Namun, yang cukup parah memang terjadi di 3 kampung yang saat ini dilakukan audit khusus, apalagi selama tahun 2024 ini, 3 kampung tersebut belum mendapatkan alokasi anggaran.
“Secara umum yang kita temukan di 50 kampung yang ada di Mahulu ini memang terkait kekurangan volume, kemudian ada pajak yang belum dipungut,” tuturnya. (*)