SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Gratispol merupakan program unggulan pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji yang selalu digaungkan menuju Pilkada serentak 2024.
Rudy Mas’ud Calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan, pemimpin daerah harus mampu memanfaatkan potensi ekonomi di luar anggaran belanja daerah (APBD).
Salah satunya, fokus pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber utama.
“Kita punya pendekatan berbeda dalam mengelola daerah,” ujar Rudy Mas’ud sebagai politisi yang juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha.
BACA JUGA: Pilkada 2024: KPU Tak Fasilitasi Kampanye Kotak Kosong
BACA JUGA: KPU Kaltim Ingatkan Paslon soal Pembatasan Dana Kampanye Pilkada 2024
Misalnya, ia menyebut seperti DKI Jakarta, yang PAD-nya hampir mencapai Rp100 triliun.
“Jika kebijakan ekonomi yang tepat diterapkan, Kaltim bisa mendatangkan pendapatan besar dan membuat yang tadinya mustahil menjadi mungkin. Apalagi anggaran dari pusat bahkan mencapai Rp400 triliun untuk infrastruktur,” ucapnya.
Anggaran tersebut, lanjutnya, dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan baik, apabila ada lobi yang kuat di tingkat nasional.
Selama pengalaman lima tahunnya sebagai anggota DPR di Senayan, juga memberinya wawasan yang luas mengenai cara memanfaatkan sumber daya anggaran ini.
BACA JUGA: Bawaslu Ajak Mahasiswa Ikut Awasi Pilkada 2024 di Kaltim
BACA JUGA: KPU Tetapkan Nomor Urut Paslon Pilkada Kaltim 2024, Isran-Hadi 1 dan Rudy–Seno Aji 2
Baginya, salah satu kelemahan daerah selama ini adalah ketidakmampuan menyerap anggaran yang sudah ada.
“Seperti sisa anggaran (silpa) Kaltim yang mencapai Rp7,5 triliun. Kita masih banyak ketergantungan terhadap Upah Minimum Regional (UMR), itu kan tidak cukup untuk membangun kemandirian ekonomi di masa depan,” tegasnya.
Ia pun optimistis, masyarakat Kaltim mampu berpikir lebih jauh, dengan beralih dari penghasilan aktif ke penghasilan pasif.