800 Penari Massal Meriahkan Pembukaan Festival Erau Adat Pelas Benua 2024

Sabtu 21-09-2024,16:28 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Tri Romadhani

Menurut Bupati Edi, rangkaian kegiatan Erau tahun ini tidak hanya menampilkan pagelaran kesenian dari berbagai paguyuban yang ada di Kutai Kartanegara, tetapi juga diikuti oleh berbagai komunitas budaya dari luar daerah sebagai ajang persatuan budaya Nusantara, berbagai kelompok seni dan budaya bisa berkontribusi menampilkan karya mereka.

Selain itu, olahraga tradisional juga akan memeriahkan festival ini, termasuk lomba dayung tradisional dan panjat pinang yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. 

“Kami harap seluruh warga, baik dari Tenggarong maupun daerah sekitarnya, bisa menikmati seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh kegembiraan," jelasnya.

Tidak hanya membawa dampak positif bagi sektor budaya, Festival Erau juga memberikan peluang besar bagi sektor ekonomi, khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kutai Kartanegara.

BACA JUGA : Pakar Unmul Sebut Edi Damansyah Sah Maju Pilkada Kukar 2024

Dalam festival ini, ratusan UMKM berkesempatan untuk menjajakan produk mereka kepada pengunjung, baik lokal maupun dari luar daerah.

"Pada momen seperti ini, para pelaku UMKM bisa meraih keuntungan lebih karena banyaknya orang yang berkunjung. Kami mendorong mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin,” ujar Edi.

Terpisah, Aprisa, salah satu dari 800 penari massal yang tampil di pembukaan mengaku sangat senang bisa menjadi bagian dari perhelatan besar ini.

Ia menjelaskan bahwa persiapan tarian dilakukan selama dua bulan lamanya.

BACA JUGA : Polres Kukar Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Doakan Pilkada 2024 Damai

"Kami sangat antusias dan bersemangat untuk menampilkan yang terbaik. Latihan dilakukan secara intensif agar penampilan kami bisa maksimal," ujar Aprisa.

Tarian-tarian yang disajikan selama pembukaan Erau, tidak hanya berasal dari Tanah Kutai saja, melainkan dari beberapa daerah kota di Indonesia, seperti tarian khas Jakarta dan Aceh.

Ini semua merupakan simbol dari pindahnya ibukota negara ke Kaltim.

“Tarian yang ditampilkan diambil dari bebera daerah, karena sebenatar lagi kita akan menjadi Ibukota negara yang memiliki keberagaman budayanya,” pungkasnya.

Kategori :