Adapun yang mendorong Iptu Indra untuk membentuk Majelis Taklim Safinatunnajah adalah kisah hidupnya penuh perjuangan.
Ia pernah hidup di jalanan, berjuang dari hari ke hari hanya untuk bisa makan sehari saja.
Dari perjuangan hidup yang keras itu, tumbuhlah semangat untuk berbagi.
Salah satu pelajaran terbesar yang ia dapatkan adalah pesan dari orang tuanya.
BACA JUGA : Akademisi Hukum Ungkap Edi Damansyah Lolos Administrasi Pilkada 2024 Sesuai Aturan
"Almarhum Abi saya selalu berpesan, jangan pernah minta-minta, tapi mudahkanlah diri dalam berbagi," ucapnya.
Pesan itu terus terpatri dalam hatinya. Meski hidupnya dulu tak selalu berkecukupan, Iptu Encek tak pernah pelit untuk berbagi dengan orang lain.
"Harta yang benar itu bukan yang kita simpan, tapi yang sudah kita bagikan. Kalau belum dibagikan, itu bukan harta yang sebenarnya," tuturnya.
Adapun Majelis Taklim Safinatunnajah kini menjadi tempat yang rutin dikunjungi masyarakat.
Setiap bulan, kegiatan ini diadakan dua kali, bergantian antara Rabu malam dan Jumat malam.
BACA JUGA : Pakar Unmul Sebut Edi Damansyah Sah Maju Pilkada Kukar 2024
"Minggu pertama diadakan Jumat malam, minggu kedua Rabu malam, begitu terus," jelas Iptu Encek.
Majelis diadakan di dua lokasi. Rabu malam diselenggarakan di Musholla Al-Ikhlas, Jalan Aji Masnandai, Tenggarong, sedangkan Jumat malam diadakan di kantor PT Indira Kutai Indonesia, Jalan Gunung Belah.
Dengan jadwal yang rutin ini, Iptu Encek berharap masyarakat dapat terus menimba ilmu agama tanpa putus.
"Saya ingin mereka punya tempat yang pasti untuk belajar. Tidak hanya belajar agama, tapi juga belajar saling peduli, saling bantu," harapnya.
BACA JUGA : Polres Kukar Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Doakan Pilkada 2024 Damai