BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Nabi Muhammad SAW, selain dikenal sebagai pemimpin besar umat Islam dan pembawa risalah terakhir, juga merupakan sosok ayah yang penuh kasih sayang.
Kehidupan keluarganya kerap diwarnai dengan cobaan, terutama karena sebagian besar anak-anaknya meninggal di usia muda.
Dari 6 anak yang lahir dari istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid, serta 1 anak dari Mariyah al-Qibthiyah, hanya satu yang hidup lebih lama setelah Nabi, yaitu putrinya yang paling masyhur, Fatimah az-Zahra.
Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, putra pertama Nabi Muhammad adalah Qasim.
BACA JUGA: Hadirkan Pusat Kuliner Baru, TPS Dukung Ekonomi Kreatif di Kukar
BACA JUGA: Cegah Hoax dan Isu SARA dalam Pilkada 2024, KPU Balikpapan Tegaskan Pentingnya Peran Media
Qasim lahir sebelum Nabi menerima wahyu pertama. Sayangnya, Qasim meninggal di usia sangat muda.
Meskipun tidak banyak catatan tentang hidupnya, wafatnya Qasim sangat memengaruhi kehidupan Nabi, yang kemudian dijuluki "Aba al-Qasim" atau "Ayah dari Qasim."
Kehilangan Qasim menjadi salah satu ujian pertama bagi Nabi dalam perannya sebagai seorang ayah.
Anak kedua Nabi Muhammad SAW adalah Zainab. Sebagai putri tertua Nabi, Zainab dikenal sebagai salah satu perempuan pertama yang memeluk Islam.
BACA JUGA: Menyentuh, Pesan Terakhir Menlu Retno Marsudi kepada Komisi I DPR RI : Saya Titipkan Palestina
BACA JUGA: Aturan Masa Sanggah CPNS 2024 Lengkap dengan Panduannya, Cek di Sini!
Ia menikah dengan sepupunya, Abu al-As bin al-Rabi' yang non muslim. Abu al-As bin al-Rabi' kemudian masuk Islam setelah peristiwa Hijrah.
Zainab meninggal pada tahun kedelapan Hijriah di Madinah, meninggalkan dua anak, Ali dan Umamah.
Kisahnya menggambarkan keteguhan iman di tengah tantangan besar, terutama dalam peranannya sebagai istri dari suami yang belum beriman di awal masa dakwah Islam.