BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM — Kota Balikpapan yang dulu dikenal sebagai Kota Minyak karena menjadi pusat pengolahan Minyak kawasan Indonesia Timur.
Kini berhak menyandang gelar Kota Antre Minyak karena menghadapi fenomena antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tak kunjung teratasi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Plt Diskominfo) Balikpapan, Zulkifli memberi tanggapan soal antrean BBM yang terus mengular.
Zulkifli mengungkapkan, penyebab antrean panjang ini lebih disebabkan oleh keterbatasan jumlah SPBU di kota tersebut, dibanding alasan panic buying.
BACA JUGA: Mantan Karyawan Perusahaan di Balikpapan Ketahuan Curi Solar
“Kuota BBM di Kota Balikpapan sebenarnya masih cukup, namun jumlah SPBU yang ada tidak memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat,” jelas Zulkifli, dikutip dari Antara, Jumat (9/6/2024).
Sebagai perbandingan, Kota Samarinda memiliki 34 unit SPBU, sementara Balikpapan hanya memiliki 14 unit.
Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu antrean panjang di SPBU, terutama pada jam-jam sibuk.
BACA JUGA: Harga BBM di Kaltim Turun Per 2 September 2024, Simak Daftarnya Berikut Ini!
Upaya Penambahan SPBU
Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah Kota Balikpapan telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga agar menambah jumlah SPBU di kota tersebut.
Dalam rapat koordinasi yang diadakan pada Desember 2023, Pemkot secara resmi mengajukan permintaan kepada Pertamina untuk menambah beberapa unit SPBU.
Hal ini dilanjutkan dengan surat resmi dari Wali Kota Balikpapan kepada Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada Januari 2024, yang meminta penambahan gerai penyalur BBM.
Zulkifli menyebutkan, Pemkot berharap agar ada tambahan setidaknya 15 unit SPBU baru di Balikpapan, yang diharapkan dapat langsung diinvestasikan oleh Pertamina.
“Investasi dari Pertamina sangat diperlukan karena investasi dari sektor swasta berjalan lambat dan kurang diminati,” jelas Zulkifli.