Omaygot Hadir sebagai Upaya Kurangi Tumpukan Sampah Organik di Balikpapan

Minggu 04-08-2024,13:22 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Tri Romadhani

BACA JUGA : Kontraktor Balikpapan Minta Lebih Diperhatikan, Sekda: Audiensi Saja dengan DPU

“Kami kerja sama dengan katering salah satu rekanan kami, kemudian restoran Dandito itu sampahnya pernah saya timbang sekitar 30 kilogram itu bisa untuk Maggot. Kalau untuk kompos anggap saja ada sekitar 50 kilogram setiap harinya,” ucapnya.

 

 

“Sebetulnya saya pengen coba lagi restoran Torani atau hotel-hotel yang besar, dan sampahnya lebih banyak. Kita bisa pakai buat Maggot ataupun kompos,” sambungnya.

Disamping itu, budidaya Maggot juga menjadi ajang edukasi bagi sekolah-seklah yang berkunjung ke TPA Manggar Kota Balikpapan.

“Untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran bahwa sampah itu seharusnya bisa di olah terlebih dahulu. Artinya jangan semua di anggap sampah, nanti kita buang akhirnya ke TPA secara penuh. Minimal dipilah gitu, terus yang paling sederhana bisa dijual ke bank sampah,” tuturnya.

BACA JUGA : Modifikasi Cuaca IKN Berlangsung hingga 10 Agustus, BMKG Sebar 16 Ribu Ton Garam

Baginya, program Omaygot sangat memerlukan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran peduli masalah sampah.

Sehingga budidaya Maggot dapat berkembang, baik di setiap Kelurahan, Rukun Tetangga (RT), hingga perumahan yang memiliki pengelolaan sampah.

“Lebih dari itu kami berharap masyarakat, perusahaan swasta, dan komunitas dapat mereplikasi kegiatan kami. Jadi pengolahan sampah bisa langsung dari sumbernya itu akan sangat efektif,” harapnya.

BACA JUGA : Mengenal Kendaraan Taktis Satbrimob Polda Kaltim yang Anti Peluru

Di kesempatan yang sama, Zahroni penjaga Omaygot juga menyampaikan, proses budi daya Maggot dinilai mampu menghabisi sampah-sampah organik sebanyak 20 kilogram setiap dua jamnya.

“Prosesnya dari indukan atau telurnya, setelah itu tunggu tiga hari menetas kemudian ditunggu sampai besar. Maggot ini lebih efektif, setiap dua jam 20 kilogram sampah organik itu bisa habis,” tutup Zahroni.

Kategori :