Kesepian Dapat Meningkatkan Risiko Stroke pada Orang Lanjut Usia

Minggu 07-07-2024,09:00 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kesepian yang sering dianggap hanya berdampak pada kesehatan mental, ternyata memiliki efek yang lebih luas, termasuk terhadap kesehatan fisik. 

Berdasarkan hasil studi, para ahli menyimpulkan bahwa isolasi kronis dapat meningkatkan risiko stroke pada orang lanjut usia (lansia). Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal eClinicalMedicine.

Surgeon General's Advisory Amerika Serikat menyatakan bahwa kesepian lebih dari sekadar perasaan tidak enak. Kesepian berdampak buruk pada kesehatan individu dan masyarakat. 

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kesepian meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, demensia, stroke, depresi, kecemasan, dan kematian dini.

BACA JUGA: Gali Ilmu Lebih, Mahasiswa UINSI Sambangi Diskominfo Kaltim

Tim peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa orang dewasa lanjut usia yang mengalami kesepian kronis memiliki risiko stroke 56 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merasa kesepian secara konsisten. 

Namun, kesepian situasional tidak meningkatkan risiko stroke, menurut studi tersebut. Kesepian semakin dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang besar. 

"Studi kami menunjukkan bahwa kesepian dapat memainkan peran penting dalam kejadian stroke, yang sudah menjadi salah satu penyebab utama disabilitas jangka panjang dan kematian di seluruh dunia," kata Yenee Soh, penulis utama dan associate penelitian di Departemen Ilmu Sosial dan Perilaku, dikutip dari Medical Daily, Minggu (7/7/2024).

BACA JUGA: Kanker 'Mr P' Meningkat di Seluruh Dunia, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat!

Untuk menguji hubungan antara perubahan dalam kesepian dan risiko stroke dari waktu ke waktu, tim peneliti menggunakan data dari 2006-2018 dari Health and Retirement Study (HRS). 

Antara 2006-2008, sebanyak 12.161 peserta berusia 50 tahun ke atas, yang tidak pernah mengalami stroke, menjawab pertanyaan pada Revised UCLA Loneliness Scale. 

Empat tahun kemudian, pada 2010-2012, 8.936 dari peserta ini menjawab pertanyaan yang sama lagi.

BACA JUGA: Mengapa Tikus Sering Digunakan Sebagai Obyek Percobaan Farmasi?

Berdasarkan skor kesepian mereka pada kedua waktu tersebut, peserta dibagi menjadi empat kelompok: "secara konsisten rendah" (skor rendah pada kedua waktu), "remitting" (skor tinggi awalnya, rendah kemudian), "recent onset" (skor rendah awalnya, tinggi kemudian), dan "secara konsisten tinggi" (skor tinggi pada kedua waktu).

Selama periode tindak lanjut dari 2006 hingga 2018, ada 1.237 stroke di antara peserta yang kesepiannya diukur hanya pada awal. Untuk peserta yang memberikan dua penilaian kesepian dari waktu ke waktu (dari 2010 hingga 2018), ada 601 stroke selama periode tindak lanjut yang sama.

Kategori :