Jangan Hanya Tergiur Status Unggulan! Pertimbangkan Pola Asuh Sebelum Memilih Sekolah Anak

Selasa 21-05-2024,07:04 WIB
Reporter : Hariyadi
Editor : Hariyadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Sebentar lagi sekolah-sekolah di Indonesia sudah memasuki tahun ajaran baru. Memilih sekolah untuk anak adalah salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh orangtua. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi pendidikan formal anak, tetapi juga perkembangan karakter dan nilai-nilai mereka di masa depan. 

Salah satu aspek penting yang sering kali diabaikan dalam proses ini adalah kecocokan antara gaya asuh (parenting) orangtua dengan filosofi pendidikan sekolah yang dipilih. 

Gaya asuh merujuk pada cara orangtua mendidik, membimbing, dan mendukung anak mereka. Ada beberapa jenis gaya asuh yang umum dikenal, seperti gaya asuh otoriter, permisif, dan demokratis.

BACA JUGA: Study Tour Pelajar Dilarang usai Kecelakaan Subang, Hetifah: Tidak Menyasar Pokok Masalah 

Orangtua dengan gaya asuh otoriter cenderung menekankan disiplin dan ketaatan. Mereka mengharapkan anak mengikuti aturan tanpa banyak memberikan ruang untuk diskusi. Sebaliknya, orangtua dengan gaya asuh permisif lebih cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk membuat keputusan sendiri, dengan sedikit batasan dan disiplin. 

Sedangkan gaya asuh demokratis menekankan komunikasi dua arah dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga, dengan tetap memberikan batasan yang jelas.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Gaya Main Penjaga Gawang Dulu dan Sekarang, Mencolok Sekali

 

Sekolah dan Filosofi Pendidikan

Setiap sekolah memiliki filosofi pendidikan yang berbeda. Beberapa sekolah mungkin lebih berfokus pada disiplin yang ketat dan prestasi akademik, sementara yang lain mungkin menekankan pembelajaran yang lebih holistik, kreativitas, dan pengembangan sosial-emosional anak. 

Filosofi pendidikan ini dapat sangat mempengaruhi lingkungan belajar di sekolah, serta pendekatan guru terhadap siswa.

Penting bagi orangtua untuk memilih sekolah yang filosofi pendidikannya sejalan dengan gaya asuh mereka.

BACA JUGA: PTN Ramai-ramai Naikkan UKT hingga 500 Persen, Permendikbud ini Penyebabnya 

Misalnya, jika orangtua memiliki gaya asuh demokratis yang menekankan partisipasi anak dalam pengambilan keputusan, mereka mungkin lebih cocok dengan sekolah yang menerapkan pendekatan pembelajaran kolaboratif dan memberikan ruang bagi siswa untuk berpendapat. 

Di sisi lain, jika orangtua lebih cenderung pada gaya asuh otoriter, sekolah dengan struktur yang jelas dan aturan yang ketat mungkin lebih sesuai.

Kategori :