“Dulu kalau soal banjir, di daerah sini sudah menjadi bagian dari hidup kami. Banjir di sini paling rendah selutut orang dewasa. Selain karena drainase air yang tidak memadai, air kiriman dari gunug-gunung di atas Mugirejo yang memperparah banjir di sini,” kata Fauzi.
BACA JUGA: Ketua KPU RI Bangga, Masyarakat Kaltim Antusias Menyambut Pilkada Serentak 2024
Memasuki tahun 2021, perlahan tapi pasti Mugirejo sudah tidak lagi menjadi kawasan banjir.
“Semenjak tahun 2021, Mugirejo sudah tidak menjadi lautan banjir. Kalaupun banjir biasanya terjadi di depan pintu masuk Mugirejo, itupun cepat surutnya,” ungkap Fauzi.
Dua daerah di Kota Samarinda bagian utara yang dulunya menjadi langganan banjir, sekarang hampir terbebas dari bencana hidrometeorologi semenjak pembangunan infrastruktur kian masif dilakukan Pemkot Samarinda.
Hal ini juga diakui oleh Daning, salah seorang warga yang bermukim di kawasan Bengkuring, Kota Samarinda.
BACA JUGA: Ramalan Cuaca Kaltim, 2 Mei 2024, Waspada Hujan Angin!
“Saya tinggal di Jalan Bayam, di kawasan Bengkuring ini sudah tidak separah dulu, memang masih ada titik-titik banjir yang ada di sini seperti di Jalan Terong dan Pipit. Itupun banjirnya karena bendungan yang sering dibuka,” terang Daning.
Ketika ditanya pandangannya soal kepemimpinan Walikota Samarinda, Andi Harun, dirinya mengaku siap mendukung untuk periode kedua.
“Yang saya tahu perubahan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, jadi saya mendukung Andi Harun untuk maju lagi demi menyelesaikan pembenahan Kota Samarinda menjadi Pusat Perdaban,” pungkasnya.