NOMORSATUKALTIM – Ketegangan antara Iran-Israel berlanjut. Baru-baru ini, pertahanan udara Iran berhasil menembak jatuh tiga pesawat tak berawak milik Israel di kota Isfahan.
Ketegangan kedua negara ini pun mengundang reaksi dari negara-negara G7 yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Inggris. Negara-negara G7 langsung menggelar pertemuan tertutup di Kepulauan Kapri, Italia, Jumat 19 April 2024 waktu setempat.
Para pejabat Amerika Serikat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada media AS bahwa Israel sengaja melancarkan serangan terhadap sebuah situs sejarah di Iran tersebut. Namun tentara Israel belum memberikan komentar. Menteri Luar Negeri Italia Antoni Tajani mengatakan, AS diberi peringatan pada menit-menit terakhir mengenai serangan terhadap Iran tersebut.
Menteri Luar Negeri Italia Antoni Tajani di forum G7 di Kepulauan Kapri, Italia.-AFP-
BACA JUGA:Dibombardir Iran, Warga Israel Kocar-kacir, PM Netanyahu Kabur Gunakan Pesawat
Akibat serangan itu, jadwal penerbangan di beberapa kota di Iran dihentikan sementara. Mantan diplomat tinggi Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan terhadap negara para Mullah itu hanyala pengalihan isu dari aksi genosida Israel di Gaza.
Ia menyebut apa yang terjadi Isfahan, Iran adalah aksi sembrono. Ia juga mendesak para pemimpin negara di dunia untuk fokus pada mengakhiri pelanggaran Israel dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, mantan menteri luar negeri Iran itu mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengalihkan opini publik internasional dari kekejaman Israel.
"Genosida terus berlanjut di Gaza," kata Zarif.
Ia juga mengkritik veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB tentang keanggotaan Palestina di PBB. Zarif mengatakan bahwa hal itu merupakan langkah yang salah. Zarif juga mengatakan bahwa kegagalan dewan untuk mengutuk serangan 1 April terhadap gedung diplomatik Iran di Suriah memaksa Iran untuk menggunakan haknya untuk mempertahankan diri, mengacu pada serangan 13 April terhadap Israel.
Eskalasi konflik ini sendiri terjadi lebih dari enam bulan setelah perang Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 34.000 orang. Konflik ini sendiri dikhawatirkan akan berdampak pada wilayah-wilayah di sekitarnya.
Sementara itu beberapa pengamat mengatakan sebenarnya kedua belah pihak (Iran-Israel) sedang berupaya mengurangi ketegangan.
"Untuk saat ini, tidak ada pihak yang menginginkan perang secara langsung," ucap Julien Barnes-Dacey, direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri kepada AFP dikutip Aljazeera.
BACA JUGA:Iran Resmi Kirim Puluhan Drone dan Rudal untuk Gempur Israel
Bagi Julien, Iran terkesan sengaja meremehkan serangan itu karena menghindari adabya perang terbuka.