SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Terungkap sudah identitas mayat yang ditemukan di gudang salah satu apotek yang ada di Samarinda beberapa waktu lalu.
Warga Kota Samarinda kemaren sempat dihebohkan dengan penemuan sosok mayat yang telah membusuk di gudang Apotek Kimia Farma Jl.Hidayatullah, Samarinda (18/02/2024).
Atas kejadian ini Apotek tersebut sempat didemo beberapa kali oleh pihak kelaurga korban.
Kapolres Samarinda, Kombes Ary Fadli mengatakan dalam jumpa persnya hari Rabu (20/03/2023), membeberkan di depan awak media bahwa sesosok mayat ini merupakan seorang perempuan paruh baya asal Palaran.
BACA JUGA : Gagal Lakukan Percobaan Pemerkosaan, Pria Berinisial AS (30) Terancam 9 Tahun Penjara
“Hasil penyelidikan yang kita temukan oleh rekan-rekan penyidik dari Polsekta Samarinda dan Sat Reskrim Polresta Samarinda, ditemukan jenazah berjenis kelamin perempuan dengan insial DMJ berusia 55 tahun yang merupakan warga Palaran,” Ungkap Ary.
Dalam hasil olah TKP tersebut, pihak penyidik kepolisian menemukan beberapa barang bukti beserta identitas korban.
“Selain menemukan identitas mayat, penyidik juga menemukan handphone, uang tunai sejumlah Rp 110.000 di dalam dompet jenazah dan juga ditemukan obat-obatan milik jenazah tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA : Gara-gara Pertanyakan Uang Gaji, Suami di Samarinda Tega Aniaya Istri hingga Meninggal Dunia
Atas hasil olah TKP ini juga, pihak penyidik kepolisian telah mengamankan barang bukti serta mengetahui kronologis penyebab kematian jenazah di tempat Apotek ini.
“Sudah kita amankan berupa alat komunikasi dan juga ada CCTV yang ada di luar maupun di dalam Kimia Farma untuk mengurai kejadian ini sehingga bisa terang benderang dan bisa memberikan kepastian hukum kepada semua pihak terutama pihak keluarga,” urai Ary Fadly.
BACA JUGA : Pembangunan IKN Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Industri Perhotelan di Balikpapan
Lebih lanjut, Polresta Samarinda telah melakukan otopsi kepada jenazah, otopsi tersebut meliputi bagian luar dan bagian dalam. Untuk hasil otopsi sementara masih berada ditangan pihak penyidik untuk dikonfirmasi kembali ke pihak Dokter forensik.
“Untuk otopsi sendiri sudah dilaksanakan dan untuk hasilnya juga sudah di tangan penyidik. Hasil itu perlu kita konfirmasi kembali kepada Dokter forensik sehingga bisa menjadi sebuah keterangan untuk bisa mengetahui penyebab kematiannya,” tutupnya