BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Memasuki musim kemarau, cuaca panas yang ekstrem meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.
Misalnya, seperti yang terjadi di Balikpapan. Kebakaran lahan terjadi setidaknya dua kali dalam sehari, persisnya pada Sabtu (17/2/2024) kemarin.
Pertama, terjadi di kawasan Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, sekitar pukul 16.00 Wita, yang kemudian dikuasai petugas setelah pukul 17.30 Wita.
Berselang hitungan jam, kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, sekira pukul 19.30 Wita.
Beruntung bisa segera diatasi oleh petugas dalam kurun 10 menit meskipun api sempat membesar.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, melalui Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun berujar, agar seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
"Kenaikan suhu panas membuat kondisi menjadi panas. Sehingga jika di sekitar tempat tinggalnya masih ada lahan kosong dengan tumpukan barang tidak terpakai, khususnya yang mudah terbakar, untuk secepatnya membersihkannya," kata Ipda Sangidun.
Selain itu, Ipda Sangidun menyebutkan beberapa langkah mitigasi untuk menghindari bahaya kkebakaran, utamanya memperhatikan titik rawan kebakaran.
Menurutnya, msayarakat bisa memulai dengan mengamati kemungkinan yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti rumput kering, semak belukar, dan limbah B3.
"Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap barang-barang yang berpotensi terbakar, terutama saat cuaca panas meningkat," imbuh Sangidun.
Berikutnya, usahakan untuk memiliki alat pemadam kebakaran, baik secara mandiri maupun permanen, untuk mengisolasi api jika terjadi kebakaran di area pekarangan.
"Kami bersama instansi terkait akan melakukan sosialisasi, woro-woro, penyuluhan, dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan, cara pemadaman, dan cara evakuasi saat terjadi kebakaran di pemukiman," paparnya.
Ipda Sangidun menegaskan, masyarakat harus memiliki kesadaran dan peran aktif dalam mengantisipasi kebakaran.
"Dengan bersama-sama menjaga lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran di musim kemarau ini," pungkas Sangidun.
Sementara itu berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dalam rentang waktu 2020-2024, kebakaran lahan di Balikpapan mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh faktor iklim, seperti fenomena La Nina dan El Nino.