Anggota PPK Pemilu 2024 Meninggal di Hotel, Diduga Akibat Kelelahan

Minggu 17-12-2023,10:00 WIB
Editor : Hariyadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2024, ditemukan meninggal dunia di kamar hotel, pada Sabtu (16/12/2023) malam.

Korban bernama Yusri Hafid, berusia 37 tahun, merupakan anggota PPK Kecamatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Yusri Hafid ditemukan meninggal dunia di kamar Hotel Four Poin by Sheraton usai mengikuti Bimbingan Teknis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Makassar, Sulsel.

Kapolsek Rappocini, AKP Muhammad Yusuf mengonfirmasi bahwa mayat yang ditemukan di kamar hotel tersebut adalah anggota PPK untuk Pemilu 2024.

"Iya benar, ada penemuan mayat di hotel. Pada saat magrib tadi, kami dikabari pihak hotel untuk mengecek kamar korban," ujar AKP Muhammad Yusuf, kepada wartawan, Sabtu malam. Dilansir dari Antara, Minggu (17/12/2023).

Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) serta Tim Inafis Polrestabes Makassar, usai memastikan ada korban meninggal di Hotel Four Poin tersebut.

Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dia (korban) bekerja untuk KPU Luwu. Jadwal kegiatannya tanggal 15 dan 16. Dia datang bersama teman-temannya. Tidak ada tanda-tanda lain atau kekerasan," kata Yusuf.

Sementara itu, rekan korban bernama Kemal menuturkan kronologi kematian Yusri Hafid kepada wartawan.

Menurut Kemal, awalnya korban mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis, Rapat Koordinasi Persiapan Pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024 Tingkat PPS dan PPK se-Kabupaten Luwu.

Namun acara tersebut mestinya sudah rampung pada hari Jumat (15/12/2023). Namun korban tak kunjung checkout hingga hari Sabtu (15/12/2023).

"Ini acara dari kemarin. Ini sudah selesai. Ada anak-anak yang cek tadi sore pukul 16.00 Wita, katanya resepsionis sudah (wajib) cek out semua. Itu pihak hotel yang bilang. Baru kita dapat informasi (meninggal) sudah masuk Maghrib," ujarnya.

Rekan-rekan korban juga sulit mengonfirmasi keberadaan korban, karena korban sendirian di dalam kamar. Mestinya, fasilitas hotel bagi peserta acara ini, satu kamar hotel untuk dua orang.

"Kan biasanya itu dalam satu kamar itu dua orang. Ini dia sendiri. Informasi yang saya dapat dari temannya, dari yang ikut Bimtek, dia sendiri," tutur Kemal.

Selanjutnya, dari pihak hotel dan KPU Luwu datang untuk mengecek kamar korban. Setelah diperiksa, ternyata korban sudah meninggal di atas ranjang.

"Keluarga dari pagi sudah gelisah memang. Tidak ada informasi masuk, saya telpon juga dari sore tidak ada (tidak dijawab). Bisa jadi ada riwayat penyakitnya ini almarhum," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, anggota KPU Luwu, Adly Aqsha menyatakan posisinya almarhum hanya beristirahat di Hotel Sheraton.

Karena, instruksi pukul 10.00 Wita sudah harus cek out dari hotel dan harus berangkat ke Kabupaten Luwu karena bus sudah menunggu keberangkatan rombongan.

"Dia (almarhum) sempat sarapan pagi, menurut rekannya, korban sempat sarapan pagi jam 6.30 Wita. Saya sudah habis salat subuh tidur lagi, nanti jam 9.00 Wita saya turun sarapan. Teman-teman sudah siap berangkat ke Luwu, sudah ada bus," kata komisioner KPU Luwu tersebut.

Saat ditanyakan apakah korban punya riwayat penyakit saat mengikuti Bimtek tersebut, kata Aldy, untuk riwayat penyakitnya kurang diketahui.

Namun yang jelas, satu pekan sebelumnya sebelum mengikuti Bimtek KPU, korban mengikuti kegiatan lain. Karena yang bersangkutan menjabat sebagai Sekretaris PSSI Luwu.

Adly menduga, korban mengalami kelelahan karena padatnya jadwal kegiatan yang diikuti.

"Jadi sementara ada turnamen di Belopa sebelum berangkat ke Makassar. Mungkin dia kecapean. Dia sempat suapi saya kue, karena acara kecil-kecilan, karena masa tugas saya mau berakhir," kenang Adly.

Kategori :