Masyarakat Diminta Jaga Persatuan dan Kesatuan

Kamis 09-11-2023,14:00 WIB
Reporter : Sammy Laurens
Editor : Sammy Laurens



Samarinda, nomorsatukaltim.disway.id - Masyarakat di Kalimantan Timur diminta untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, di tengah adanya konfil di Palestina dan Israel. Untuk itu diperlukan adanya wawasan kebangsaan dalam rangka mempererat persatuan antar bangsa.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, Sapto Setyo Pramono.

"Bangsa Indonesia harus menjalani peran sebagai warga Negara yang juga peduli terhadap peristiwa di luar negeri, seperti yang sedang terjadi di Palestina," jelas Legislator Karang Paci dapil Kota Samarinda itu pada Kamis (9/10/2023).

Politikus Golkar itu merasa sangat prihatin dan berduka cita atas apa yang terjadi di Palestina. Namun, peristiwa ini seharusnya bisa mendorong seluruh rakyat Indonesia untuk berperan aktif dalam menjalankan peran kebangsaan yang sesuai dengan semangat Pancasila dan UUD 1945.

"Saya prihatin dan turut berduka cita atas apa yang terjadi di tanah Palestina. Saya harap, konflik ini segera berakhir," ungkapnya saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan kepada masyarakat di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.

Ia merasa bersimpati dengan rakyat Palestina yang sedang mengalami penindasan dan kekerasan dari Israel. Maka dari itu lanjutnya, Indonesia harus mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut penghentian perang dan mencari solusi perdamaian yang adil.

"Walau begitu, kita tidak boleh melupakan kondisi di dalam negeri. Indonesia adalah bangsa besar yang kaya, namun rentan terpecah belah oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus cerdas dan waspada terhadap paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," tegasnya.

Dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan kata Sapto, nilai-nilai Pancasila harus dikembalikan ke dalam kurikulum pendidikan. Pasalnya, generasi muda perlu memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip kebangsaan ini.

"Anak-anak kita harus tahu bahwa NKRI ini dibangun oleh berbagai suku, agama, dan golongan yang bersatu melawan penjajah. Oleh karena itu, kita harus menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara kita, karena itu adalah kekayaan bangsa kita," tegasnya.

Sosialisasi wawasan kebangsaan diharapkan Sapto, dapat memberikan pemahaman dan motivasi kepada masyarakat Indonesia tak terkecuali di Provinsi Kaltim untuk menjaga dan mempertahankan NKRI.

"Palestina adalah contoh nyata bagaimana sebuah bangsa berjuang untuk kemerdekaan dan perdamaian. Kita harus bersyukur bahwa Indonesia sudah merdeka dan damai, namun ini juga merupakan tanggung jawab kita untuk mempertahankannya," tuturnya.

Sebagai masyarakat Indonesia, ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan, memahami pentingnya keadilan internasional, dan berkontribusi pada perdamaian dunia, sekaligus memastikan kedamaian dan kedaulatan NKRI tetap terjaga.

"Tentang tragedi kemanusiaan di Palestina, kita harus mendukung rakyat Palestina yang sedang berjuang untuk hak mereka atas kemerdekaan dan kedamaian. Kita juga harus mengecam penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap tanah Gaza," katanya. (adv)

Kategori :