Penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP, menjadi perhatian publik. Hal ini usai capres Anies Baswedan dan Jokowi menyampaikan pesan pada mereka untuk memajukan Indonesia.
Meski berbeda narasi, namun Anies dan Jokowi sama-sama berharap agar para penerima beasiswa LPDP di luar negeri, diharapkan bisa berkiprah untuk kemajuan Tanah Air.
Anies menyatakan, "Setelah selesai kuliah jangan cepat pulang. Practical trainning, bangun jaringan, perluas wawasan, punya pengalaman. Kita juga butuh orang-orang Indonesia di badan global."
Ia menyampaikan hal itu dalam Podcast Rhenald Kasali, 2 Agustus 2023.
Sehari setelahnya, giliran Jokowi turut memberi pesan pada penerima beasiswa LPDP.
Jokowi mengingatkan, "Yang paling penting ini saya titip, pulang, pulang, pulang! Meskipun gaji di sini mungkin lebih rendah sedikit, tetap pulang. Meskipun fasilitas enak di negara lain, tetap pulang!"
Ia mengutarakan poin tersebut dalam LPDP Festival 3 Agustus 2023. Sekilas, keduanya tampak berbeda narasi. Namun, substansinya sama: membangun Indonesia.
Anies mencontohkan Filipina dan India. Yang banyak menduduki jabatan di institusi global, semisal PBB, Bank Dunia, WHO. Ketika mereka banyak yang menjabat di sana, maka program dan kebijakannya diarahkan ke negara terkait.
Sebab, banyak dari mereka punya jabatan di institusi global.
Adapun Jokowi mengingatkan agar mereka jangan terlena di luar negeri, dan tetap harus berkontribusi bagi Ibu Pertiwi.
Sebagai pengingat, beasiswa LPDP tahap I telah dibuka sejak 25 Januari 2023 sampai 25 Februari 2023. Untuk tahap II, dibuka pada Juli-Agustus 2023.
Target penerima beasiswa LPDP Kementerian Keuangan untuk periode 2023 naik menjadi 7.000 orang. Kuotanya bertambah 1.336 orang dari realisasi 2022 sebanyak 5.664 orang.
Target itu bertambah seiring adanya tambahan dana abadi atau endowment fund, yang mencapai Rp 20 triliun pada 2022. Kebutuhan akan lulusan S2/S3 dari pelbagai profesi di Indonesia juga masih besar.
Ada dua faktor yang menyebabkan naiknya kuota penerima beasiswa LPDP tersebut.
Faktor pertama, pada 2022 ada suntikan tambahan dana abadi sampai Rp 20 triliun. Selain itu, untuk 2023, pemerintah telah menganggarkan Rp 20 triliun untuk LPDP.