Mengabdi di Tanah Kelahiran

Rabu 20-11-2019,13:32 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

LAHIR dari latar belakang keluarga kesehatan, membuat dirinya mendapat dukungan penuh dari orangtua untuk menjadi seorang bidan. Deni Aprilia, gadis cantik alumi Akademi Kebidanan Mutiara Mahakam ini, menuturkan, bahwa dirinya bangga menjadi seorang bidan di tanah kelahirannya. “Saya senang karena saya bisa berguna untuk masyarakat banyak,”katanya kepada DiswayBerau. April--sapaannya--kini bertugas di Puskesmas Pembantu Kampung Campursari Kecamatan Talisayan. Meskipun dirinya asli Talisayan, lokasi kerjanya cukup jauh dari keluarga sehingga harus siaga di kampung tersebut. “Mau tidak mau karena pekerjaan ini menyangkut nyawa seseorang,”ujarnya. April juga menyampaikan suka dukanya menjadi seorang bidan. Disebutkannya, waktu istirahat yang kurang dan akses yang jauh dari permukiman masyarakat adalah salah satu tantangan yang harus dilewati ketika bertugas. “Walaupun seperti itu, saya tetap senang dan tidak pernah menyesal menjadi seroang bidan,”tuturnya. Selain menjadi seorang bidan, gadis berzodiak Aries ini juga dituntut untuk menjadi tenaga medis. Dikatakanya, mulai melakukan pemeriksaan terhadap penyakit-penyakit hingga melakukan khitan. “Karena di puskesmas ini tidak ada dokter umum, karena itu dipelajari waktu kuliah jadi bukan masalah yang besar ketika mendapat pasien seperti itu,”jelasnya. Disampaikannya, sempat mengalami putus asa dan berpikir untuk berhenti dari profesi bidan. Berbagai alasan yang menjadi dasarnya berpikir seperti itu. Mulai dari prilaku pasien yang marah, hingga ada yang melakukan kontak fisik. “Tapi saya berusaha untuk terus bertahan dan memaklumi respons dari pasien,”ungkapnya. Yang menjadi motivasinya uuntuk terus bertahan adalah keluarga. Ia tidak ingin membuat kedua orangtuanya bersedih karena perbuatannya. “Pokoknya ini saya lakukan untuk membanggakan dan membahagiakan orangtua saya,”pungkasnya. (*/fst/app)

Tags :
Kategori :

Terkait