Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Citayam Fashion Week terus menjadi perbincangan publik. Demamnya pun telah mewabah di sebagian kota di Indonesia. Termasuk di Balikpapan. Padahal fenomena ini awalnya hanya kumpulan remaja. Di kawasan Sudirman Jakarta Pusat. Yang sekadar nongkrong dan mencari hiburan. Dengan mengenakan fashion atau outfit yang nyentrik. Juga konsep catwalk. Ala model profesional. Tren ini mendapat tanggapan dari anggota Komisi II DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman. Sebagai anggota dewan yang bertugas membidangi pariwisata dan perekonomian, tentu kata Taufik dirinya mendukung tren tersebut. Asal positif. Dan juga tidak menggangu pengguna jalan dan tidak membahayakan mereka. "Sebenarnya fenomena ini menarik. Karena bisa menjadi wadah berkreasi dalam berbusana. Kalau ramai tentu akan membantu pedagang di sekitar lokasi untuk menaikkan omzet. Namun perlu dilihat juga waktunya. Jangan dilakukan di tengah kesibukan arus lalu lintas. Yang dapat mengganggu dan membahayakan," ujar Taufik saat ditemui media ini di ruangannya pda Senin (1/8/2022). Pemerintah Kota menurut Taufik, perlu mengakomodasi keinginan masyarakat Balikpapan yang ingin meniru Citayam Fashion Week. Dengan menyediakan lokasi. Yang tidak mengganggu pengguna jalan tadi. Apalagi sampai menimbulkan kemacetan. Memang kata Taufik, Balikpapan adalah kota ekonomi yang dipenuhi para pekerja. Bukan seperti Bandung. Yang terkenal sebagai kota mode dan entertain di Indonesia. Kendati demikian bukan tidak mungkin masyarakat Balikpapan juga bisa mengikuti tren tersebut. Tinggal difasilitasi saja. Misal untuk lokasinya di Kawasan Kebun Sayur. Yang juga terkenal sebagai salah satu sentra UMKM di Kota Balikpapan. "Tinggal bagaimana mengemasnya. Tentunya diinisiasi oleh anak-anak muda yang inovatif dan kreatif," pungkas Taufik.(adv/ale)
Demam Citayam Fashion Week, Taufik: Yang Penting Tidak Mengganggu dan Membahayakan
Senin 01-08-2022,22:00 WIB
Editor : Iklan Marketing
Kategori :