"Infrastruktur kelistrikan ini prosesnya cukup panjang. Pertama dari membebaskan lahan, membangun konstruksi sampai beroperasi memang butuh waktu. Sehingga PLN sudah bergerak dari sekarang. Supaya kebutuhan energi listrik IKN bisa dipasok dari ring utara dan ring selatan," katanya.
Sementara itu, di arah utara Kalimantan, transmisi PLN juga sudah sampai di Sangatta, secara paralel dengan pengerjaan ring utara yang saat ini sedang berlangsung.
Proses membangun transmisi itu berlangsung bertahap. Tahun depan, PLN UIP Kalbagtim memproyeksikan aliran suplai listrik dari GI Sangatta ke Maloy di Kutai Timur, menuju ke Tali Sayang, Tanjung Redeb, Tanjung Selor dan akhirnya akan sampai ke Tarakan. Di mana kawasan-kawasan tersebut masih menggunakan sistem kelistrikan isolated, secara parsial per parsial.
"Harapannya nanti sistem kita ini sama seperti sistem di Jawa. Satu Kalimantan terhubung," katanya optimistis.
Ia meyakini sistem kelistrikan yang semakin besar, maka akan semakin kuat. Persiapan-persiapan itu lah, yang disebutnya akan mendukung pembangunan infrastruktur PLN untuk menyambut IKN.
"Tetapi juga di samping (untuk IKN) itu, pembangunan ini untuk memperkuat keandalan. Ke depan sistem akan semakin kuat sehingga bisa meminimalisasi blank out dan kendala lainnya," terangnya.
Dengan sistem kelistrikan yang memadai, apalagi bila kawasan Kalimantan Barat sudah terhubung dengan sistem kelistrikan Kalimantan katanya, maka PLN diproyeksikan akan mampu menjual energi ke negara tetangga seperti Malaysia, karena daya yang dihasilkan PLN melimpah.
Selain itu, melalui sistem kelistrikan yang kuat juga diyakini akan memberikan perekonomian bagi setiap daerah di Kalimantan.
"Begitu terbangunnya transmisi, pastinya akan mengundang investor yang tertarik. Ini saja sudah ada beberapa yang berminat membangun pabrik-pabrik besar di Kalimantan," imbuhnya. (ryn/ava)