Explore Borneo Kaltim Fair 2021 Catatkan Transaksi Rp 5 Miliar

Rabu 24-03-2021,22:29 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Explore Borneo Kaltim Fair 2021 mencatatkan perputaran uang dalam transaksi jual beli mencapai Rp 5 miliar. Acara selama 5 hari itu diselenggarakan di Atrium Big Mall Samarinda pada 15 Maret hingga 19 Maret 2021 lalu.

Kegiatan itu melibatkan sekitar 88 stan pameran. Sebanyak 31 stan terdiri dari dinas, instansi, lembaga, BUMN, BUMD dan perbankan. Lalu, 53 stan dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kemudian, 4 stan lainnya ialah otomotif. Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sri Wahyuni menerangkan, Pemprov Kaltim terus membuka peluang. Tidak hanya bagi penanaman modal dari dalam negeri. Tapi juga dari luar negeri. Sri melanjutkan, upaya terus mendukung kinerja UMKM serta koperasi juga dilakukan. Diakui Sri, UMKM Kaltim mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Khususnya di masa krisis akibat pandemi. "Dalam Kaltim Fair ini tentu sudah terjadi jual beli dan kerja sama bisnis yang menguntungkan bagi berbagai pihak. Semoga ini memberikan manfaat yang positif bagi penanaman modal dan peluang usaha, sekaligus memberikan andil signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya. Sri mengaku, ke depannya, event atau pameran seperti ini bisa terus dilaksanakan. Lalu, Kaltim bisa memiliki pameran yang lebih spesifik. Seperti, pameran otomotif, pameran fashion, pameran khusus tanaman hias, pameran UMKM dan lainnya. Belum Berdampak ke Hotel Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Muhammad Zulkifli mengatakan, Kaltim Fair 2021 tidak memberikan dampak apapun bagi sektor perhotelan. "Karena yang nonton, dan tamunya lokal. Enggak ada dari luar (Kaltim). Tidak ada kebutuhan menginap, dan lainnya yang mendukung," katanya, Selasa (23/3/2021). Zulkifli menjelaskan, keinginan para pengusaha perhotelan acara tersebut bisa dilaksanakan secara besar-besaran. Contohnya seperti Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Yang di mana hal itu bisa melibatkan perhotelan. Dan mendatangkan tamu dari luar Kaltim. Event besar seperti itu diakui Zulkifli memang dirindukan pelaku perhotelan. Dirinya mencontohkan hal itu pernah terjadi baru-baru ini di Banjarmasin. Di mana, para pejabat dari luar daerah tersebut diundang. Dan menghadiri acara di daerah dengan ciri khas Kain Sasirangan tersebut. "Acara secara regional itu jadinya. Dan penuh. Saran saya ya seperti itu harusnya," ucapnya. Dirinya melanjutkan, acara Kaltim Fair kemarin memang belum memiliki klaster merata. Pihak perhotelan hanya diberikan sedikit ruang. Seperti membagikan flyer saja. Perputaran uang yang sampai Rp 5 miliar di acara Kaltim Fair tersebut juga dikatakan Zulkifli perlu penegasan. Apakah transaksinya secara digital. Atau ada kerja sama yang memang terjadi dengan nominal yang besar. "Saya hampir tiap malam kesana, rasanya tiga hari saya di situ. Tapi memang, UMKM-nya maju. Cuma di kita (pengusaha perhotelan), belum ada dampaknya," tegasnya. Efek berantai dari setiap event juga ingin dirasakan para pengusaha perhotelan. Untuk event-event ke depannya, diharapkan Zulkifli, para pengusaha perhotelan bisa terlibat lebih jauh. "Ya memang karena itu (pandemi) juga sih. Berharapnya ke depan keran pariwisata bisa dibuka dengan kencang. Jadi semuanya bisa merasakan. Tenant-tenant dari luar juga ada datang, seperti waktu Kaltim Fair tahun-tahun sebelumnya," pungkas Zulkifli. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait