Berjudi karena Vaksin

Rabu 06-01-2021,09:55 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

VAKSIN COVID-19 menunggu izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Namun, sudah harus didistribusikan ke setiap provinsi di Indonesia.

Hal itu, diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi. Menurutnya, saat ini pemerintah sedang berjudi dalam pendistibusian vaksin. Pasalnya, hasil uji dari BPOM belum keluar. Kendati demikian, langkah itu harus diambil. Bukan tanpa alasan, karena seluruh dunia sedang memburu vaksin tersebut. “Pemerintah sekarang sedang mencoba untuk mencari jalan terbaik. Yaitu dengan membeli vaksin COVID-19, dan menyebarkannya ke semua wilayah di Indonesia,” ujarnya kepada Disway Berau, Selasa (5/1). Walaupun sudah didistribusikan, vaksin itu tidak akan diserahkan ke setiap kota/kabupaten terlebih dahulu. Sebelum, izin BPOM dikeluarkan.“Pemerintah sedang berjuang dengan pertaruhan rugi. Karena, ini status vaksin masih belum jelas tapi sudah didistribusikan,” ungkapnya. Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini adalah tidak bermain aman. Karena, berani mengambil risiko yang cukup berat. Potensi kerugian pun membayang-bayangi kebijakan pemerintah. “Tapi ini langkah terbaik. Lebih baik rugi dari pada tidak kebagian vaksin. Kan kita belum tahu, apakah vaksin ini layak digunakan atau tidak,” jelasnya. “Seandainya, BPOM bilang ini tidak layak, maka negara rugi. Tapi jika BPOM bilang ini layak, berarti negara aman, karena sudah sempat membeli vaksin yang jumlahnya sangat sedikit di dunia,” tegasnya. Ditegaskannya, pemerintah mengambil langkah tersebut dengan segala perhitungan. Alasan pemerintah berani membeli vaksin itu karena sudah melewati dua kali percobaan. Dan semuanya berhasil. “Nah saat itulah alasan kenapa pemerintah mengambil langkah untuk membeli. Karena memang sudah teruji,” bebernya. Untuk tahap tiga, saat ini sedang dilakukan uji coba di Bandung, Jawa Barat.“Pikiran pemerintah sekarang adalah, bagaimana caranya menyelamatkan masyarakat. Lebih baik rugi materi, dari pada tidak dapat vaksin,” tandasnya.*/fst/app
Tags :
Kategori :

Terkait