Tim Solid, Perjuangan tanpa Politik Uang

Senin 14-12-2020,10:23 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

“Terbanglah bangau ke Negeri China, uang sekeping di bawa serta. Demi Berau negeri tercinta, pilih black pink si nomor dua”. Itulah pantun penutup yang dibacakan Sri Juniarsih. Sang calon bupati Berau ketika menutup pemaparan visi misinya dalam debat terbuka pilkada Berau 2020.

SESAAT setelah pantun dibacakan, Gamalis yang menjadi pasangan Sri Juniasih membentangkan spanduk mini bertuliskan “Uang Rakyat untuk Rakyat”. Adegan itu disiarkan secara langsung oleh Kompas TV pada 26 November lalu. Aksi pasangan calon (Paslon) 02 itu, sukses menyedot perhatian. Bahkan menjadi bahan perbincangan. Terutama di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau. Banyak kalangan menilai, debat itu menjadi momen penting, pendongkrak popularitas duet Sri Juniasih-Gamalis meningkat tajam. Ihwalnya ragu dengan kapasitas paslon 02, akhirnya berbalik memberikan dukungan. Puncak pesta demokrasi telah usai, pada 9 Desember lalu. Tak lama lagi, Kabupaten Berau akan memiliki bupati dan wakil bupati baru. Jika tak ada aral melintang, duet Sri Juniasih-Gamalis akan resmi dilantik. Kemungkinan di Februari 2021 mendatang. Sosok Sri Juniarsih memang sudah tidak asing lagi. Ia merupakan istri almarhum Muharram, bupati Berau periode 2015-2020. Ketika Muharram wafat di tengah masa pencalonan bupati pada Oktober, perjuangannya dilanjutkan Sri Juniarsih didapuk koalisi RAGAM Pesona Berau. Sebagai calon bupati pendamping Gamalis, sebagai calon wakil bupatinya. Namun, di balik suksesnya paslon 02 tidak terlepas dari namanya konsultan politik. Kalau di olahraga sepak bola disebut pelatih. Tugasnya menyusun formasi dan strategi meraih kemenangan. Sosok itu adalah, Direktur Sinergi Riset Nusantara (SRN) Eko Arief Nugroho. Eko –sapaan akrabnya, banyak bercerita tentang proses kemenangan paslon 02. Bahkan, tak segan untuk membeberkannya. Semula, pasangan ini kurang diperhitungkan, mengingat figur Sri Juniarsih baru hadir dalam kontestasi politik. Meski sebelumnya aktif mendampingi sang suami di dunia politik. Namun, pada 9 Desember, publik seolah dikejutkan dengan kemenangan mutlak. Jangankan lawan, tim paslon 02 saja terkejut dengan hasil quick count (hitung cepat). Saat satu persatu data masuk, tim menunjukkan ekspresi “gado-gado”. Tercampur rasa bahagia, senang dan tidak menyangka. Atau rasa tidak percaya. “Kalau menang pasti, tapi persentase tidak jauh. Itu prediksi tim. Tapi, hasil akhir sangat luar biasa,” ucapnya. Tentu banyak faktor penentu kemenangan tersebut. Utamanya, kecerdikan Sri Juniarsih-Gamalis dalam menganalisa, menentukan dan mengelola faktor pembeda yang mereka miliki. Keduanya sadar betul bahwa “hantu” politik uang jadi ancaman terbesar yang mereka hadapi. Itulah yang dijadikan senjata utama untuk melawannya. Pasangan itu mampu tampil percaya diri, seperti laksana pasukan bambu runcing melawan senapan dan meriam. Faktor pembeda itu, mereka olah dan komunikasikan secara terstuktur, masif dan sistematis. Mulai dari profiling Sri Juniarsih dan Gamalis, narasi-narasi singkat namun dikemas dengan apik dan mendalam. Saluran komunikasi politik yang tertata rapi, soliditas antarpartai pengusung dengan relawan sampai dengan pemanfaatan media sosial yang optimal. “Mereka mainkan bambu runcing dengan ketawakalan, kecerdasan politik dan kesatuan gerak. Itu pengumpamaannya di pilkada Berau,” terangnya. Profil Kandidat yang Serasi Status sebagai istri almarhum Muharram, merupakan kekuatan utama elektabilitas Sri Juniarsih. Itu didukung oleh karakter yang cenderung tampil alamiah. Bisa berkomunikasi dengan berbagai kalangan, serta memiliki kemampuan belajar cepat. Pada masa awal kampanye, Eko melihat, simpati publik terbangun karena melihatnya sebagai sosok ibu rumah tangga yang ditinggal suami yang dicintainya. Kemudian harus menanggung tugas berat melanjutkan tugas politik sang suami. Di sinilah kapasitas kepemimpinannya teruji. Dalam waktu singkat, Sri Juniarsih bisa tampil apik. Bukan hanya sebagai istri yang tengah berduka, namun seorang calon bupati yang menguasai permasalahan masyarakat Berau, tentu dengan jalan keluarnya. Saat debat terbuka, ibu lima anak ini mampu meyakinkan para undecided vooter, ia layak dipilih menjadi "ibu" bagi masyarakat Berau. Para pemilih yang masih belum menentukan pilihan ini pun, semakin diyakinkan dengan beredarnya surat pribadi Sri Juniarsih yang dikirim ke seluruh rumah warga. “Surat itu isinya sangat personal ini mampu memperkuat ikatan emosional dengan calon pemilih,” ujarnya. Sementara, sosok Gamalis, sebagai calon wakil bupati memberi kontribusi yang sangat besar. Sebagai politisi senior Berau yang sudah dua periode menjadi legislator di DPRD Kaltim, memiliki hikmat kebijaksanaan. Gamalis sadar betul, dalam kontes pilkada, sosok calon bupati harus lebih menonjol daripada wakilnya. Dia memberikan panggung seluasnya kepada Sri Juniarsih, untuk tampil meyakinkan publik. Pada saat debat terbuka, Gamalis tidak tampil dominan, meskipun sama-sama menguasai materi yang diperdebatkan. “Publik memiliki kesempatan untuk menilai kapasitas calon bupatinya dengan leluasa. Karena wakil hanya melengkapi atau menutupi kekurangan. Bisa disebut kolaborasi pemimpin,” ucapnya. Narasi Politik yang Ciamik. Lanjut Budi, keyakinan kata adalah senjata dalam perjuangan politik, menjadi dasar dalam pemilihan dan pengembangan narasi-narasi politik. Memperkuat elektabilitas calon, membutuhkan kepiawaian dalam mengembangkan narasi tentang sang calon, dan mengapa mereka harus dipilih. “Sri Juniarsih dan Gamalis unggul dalam menggiring opini publik untuk mengajak memilih mereka. Narasi yang dikembangkan mampu menyentuh aspek emosional pemilih,” terangnya. Narasi anti politik uang, misalnya. Narasi ini mampu dikelola dengan baik, sehingga bisa selaras dengan gerakan masyarakat sipil. Masyarakat sudah muak terhadap opera yang menjerat calon bupati, dengan dana untuk membeli suara agar mendapat konsesi proyek dan izin pengelolaan sumber daya alam. “Komitmen mereka untuk menolak politik uang mendapat dukungan yang luar biasa. Narasi ini, juga telah menempatkan paslon 02 sebagai pasangan protagonis yang berjuang menegakkan aturan melawan musuh negara,” tuturnya. Narasi lain yang cukup efektif mendongkrak elektabilitas RAGAM, yakni “Uang Rakyat untuk Rakyat”. Spirit ini mampu menjelaskan, bagaimana kelak pasangan ini akan mengelola anggaran pemerintah Kabupaten Berau. Narasi ini, diperkuat dengan 18 program unggulan yang mudah dicerna. Sehingga, definisi “Uang Rakyat untuk Rakyat” memiliki penjelasan tentang implementasinya. Sri Juniarsih dan Gamalis, kata dia, mampu melawan agresifitas pihak-pihak yang ingin melumpuhkan kerja tim dengan tindakan kekerasan. Berbagai ancaman dan tindakan fisik dialami para relawan, dilawan dengan kampanye anti kekerasan yang masif. “Ternyata, politik santun mampu mengundang simpati masyarakat Berau yang lebih luas,” bebernya. Narasi terahir yang cukup fenomenal, penggunaan ikon black pink. Meskipun mendapaat cemoohan dari kubu lawan, namun ikon ini mampu menelusup di sanubari para pemilih milenial. Pada sisi lain, tim lawan sepertinya tidak memliki manajemen isu yang tertata dengan baik. Cenderung reaksioner dan dikomunikasikan secara sporadis. Saluran Komunikasi yang Tertata Narasi yang dipersiapkan dengan apik tak akan berarti apa apa, jika tidak terdistribusi dengan baik. Berkaitan dengan ini, Sri Juniarsih dan Gamalis mampu mengembangkan tata kelola saluran komunikasi politiknya. Narasi-narasi yang harus dikomunikasikan kepada publik diatur agar seirama. Baik tingkat pimpinan koalisi maupun level relawan TPS. “Jalur komunikasi dipersiapkan sedemikian rupa agar setiap pesan yang keluar efektif untuk meraih dukungan maupun untuk menangkal serangan lawan,” sebutnya. Media Sosial Ruang Tempur Baru Pilkada Berau. Hasil survei mencatat, 33 persen pemilih Berau menentukan pilihannya berdasarkan informasi media sosial. Sri Juniasih-Gamalis mencermati betul hasil survei ini. Mereka yakin, dengan kemenangan di ruang media sosial akan memberi sumbangan besar bagi kemenangan. Tim "cyber army" benar-benar dipersiapkan dan dikelola dengan matang. Grup facebook baru sengaja dibuat, sedangkan grup yang sudah ada diduduki secara masif, sebagi ruang pertarungan opini. Demikian juga dengan WhatsApp (WA). Pemanfaatan fitur ini, dilakukan secara optimal, baik untuk konsolidasi internal, hingga komunikasi dengan pemilih. “Hasilnya seperti yang kita saksikan bersama. Sri Juniarsih Gamalis mampu meraih elektabilitas yang tinggi,” ucapnya . Soliditas Partai Pengusung dan Tim Relawan sebagai Benteng Pertahanan. Pada banyak tim pilkada kegagalan pemenangan bersumber dari rapuhnya soliditas tim. Tim yang keropos membuka banyak celah untuk masuknya serangan. Pasukan tidak fokus bertempur di medan juang, karena sibuk mengatasi pertempuran internal. Pasangan Sri Juniarsih Gamalis diberkahi dengan kesatuan dan persatuan tim yang kokoh. Baik unsur partai pendukung maupun unsur relawan non partai dapat bersatu padu dalam satu komando tim gabungan. Pasangan ini memiliki benteng pertahanan yang sulit digoyahkan oleh gempuran musuh. Sekaligus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk mengendalikan pertempuran. “Itulah pokok-pokok perkara yang menjadi kunci kemenangan Sri Juniarsih-Gamalis. Mereka yang berada di balik kemenangan pasangan ini tidak sedikit jumlahnya. Mereka adalah sosok warga Berau yang tangguh dalam pertempuran politik. Merekalah tim RAGAM,” . Kemenangan yang mereka raih, adalah kemenangan yang sangat dramatis. Dalam satu putaran pilkada, mereka harus melelalui tiga kali pergantian pasangan calon. Bermula dari pasangan Muharram-Syarifatul Sya’diah yang gagal karena tidak mendapat restu partai, dilanjut dengan pasangan Muharam-Gamalis yang harus berpisah karena takdir ilahi. Dan terakhir, pasangan Sri Juniarsih-Gamalis yang tidak diperhitungkan, namun berhasil membuat perhitungan. Sri Juniarsih tampil sebagai satu satunya calon bupati perempuan yang unggul dalam pilkada 2020 di Kalimantan Timur. Selamat kepada warga Berau yang telah memiliki sosok pemimpin baru. Seorang perempuan yang akan menjadi ibu bagi masyarakat Berau. Khasanah perjalanan Berau, kini diperkaya dengan lahirnya sosok bupati perempuan pertama. Bupati yang lahir dari perjuangan tim RAGAM beserta masyarakat Berau dalam menegakkan marwah peradaban Bumi Batiwakkal. Perjuangan tanpa politik uang. ***/JUN/APP
Tags :
Kategori :

Terkait